SPBU Swasta Batal Beli BBM Pertamina, Kenali Dampak Etanol pada Mesin Kendaraan


Dampak etanol pada mesin kendaraan. (Foto: Eggi/KabarOto)
KabarOto.com - Keputusan PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan BP-AKR (BP) membatalkan pembelian base fuel (bahan baku BBM) impor dari Pertamina karena temuan kandungan etanol 3,5% memicu sorotan tajam pada isu teknis biofuel di Indonesia.
Penolakan ini menunjukkan adanya konflik antara dorongan pemerintah terhadap energi hijau dengan kekhawatiran spesifikasi teknis dari operator SPBU swasta.
Wakil Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga (PPN), Achmad Muchtasyar, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, membenarkan bahwa kandungan etanol menjadi alasan utama penolakan tersebut, meskipun angka 3,5% masih jauh di bawah batas regulasi nasional (E20).
Baca Juga : Naik, Harga BBM Oktober 2025 Pertamina, Shell dan Vivo
"Isu yang disampaikan kepada rekan-rekan SPBU ini adalah mengenai konten (etanol). Kontennya ini aman bagi karakteristik spesifikasi produk masing-masing, karena beda merek beda spesifikasi," jelas Achmad.
Dampak Etanol pada Mesin Kendaraan
Meskipun etanol adalah peningkat oktan yang efektif dan ramah lingkungan, sifat kimianya menimbulkan risiko serius pada sistem bahan bakar, terutama pada kendaraan lama dan infrastruktur yang tidak dirancang khusus.

1. Risiko Korosi Akibat Sifat Higroskopis
Etanol memiliki sifat higroskopis, yang berarti mudah menarik dan menyerap air dari udara. Ketika air masuk ke dalam tangki bensin, pemisahan Fase (Phase Separation), air akan menarik etanol dari bensin, membentuk lapisan asam di bagian bawah tangki.
Campuran air-etanol yang lebih pekat dan korosif juga dapat mempercepat karat dan kerusakan parah pada komponen logam di dalam tangki, saluran bahan bakar, dan pompa bensin.
Baca Juga : Stop Anggap Remeh! Kaca Film Truk Bukan Untuk Gaya, Tapi 'Nyawa' untuk Keselamatan dan Hemat BBM
2. Kerusakan Komponen Non-Logam
Sebagai pelarut kuat, etanol bisa merusak komponen elastomer (karet atau plastik) dalam sistem bahan bakar kendaraan lama. Etanol dapat membuat seal, gasket, dan selang menjadi getas, melunak, atau mengembang, yang berujung pada kebocoran bahan bakar.
Etanol juga dapat melarutkan endapan lama di saluran, yang kemudian menyumbat filter bahan bakar atau injector.
3. Penurunan Efisiensi Jarak Tempuh
Meskipun oktan meningkat, energi per liter yang terkandung dalam etanol lebih rendah dibandingkan bensin murni. Efeknya, mesin harus menyuntikkan volume bahan bakar lebih banyak untuk menghasilkan tenaga serupa, yang secara teknis menyebabkan konsumsi bahan bakar sedikit lebih boros.
Tags:
#Etanol Di BBM Pertamina #BBM Pertamina #Dampak Etanol Untuk Mesin Kendaraan