POPULAR STORIES

Cek Kelayakan Suspensi Untuk Kenyamanan Berkendara

Cek Kelayakan Suspensi untuk Kenyamanan Berkendara Shockbreaker rusak bisa dicek sendiri (Foto: Kipli)

KabarOto.com - Kaki-kaki terutama bagian suspensi merupakan salah satu komponen penunjang kenyamanan berkendara. Memang karena fungsinya sebagai peredam getaran dan kejutan kala melewati jalan berlubang, bergelombang dan tak mulus.

Layaknya komponen lain, shockbreaker juga memerlukan perhatian dan perawatan. Jangan lupa sering melakukan pengecekan agar komponen ini dapat terus bekerja optimal.

Ketika diwawancarai Kabaroto, Herry Liu, Owner Bandar Per di Tangerang bilang, ada beberapa cara mudah untuk melakukan pengecekan shock absorber.

"Untuk memeriksa kondisi fisik shockbreaker rusak atau tidak, biasanya tanda paling umum adalah adanya rembesan oli yang keluar dari dalam shockbreaker. Meskipun hal ini juga terkadang tidak bisa divonis langsung bahwa peranti tersebut rusak," buka pria yang rajin fitness itu.

Baca Juga: Kaki Mobil Anda Bunyi Jedak-jeduk? Periksa Bagian-bagian Ini

“Rembesan oli ini mengindikasikan adanya kebocoran. Bisa disebabkan oleh karet sil yang sobek atau as shock yang baret,” ujar Herry, sapaannya.

Hal lainnya yang juga harus diperiksa adalah kondisi ban kendaraan. Coba perhatikan lagi bannya, ban yang habis secara tidak rata menjadi indikasi shockbreaker rusak. “Misalnya ada salah satu ban lebih cepat habis daripada ban lain, maka itu juga mengindikasikan kemungkinan kerusakan pada shockbreaker,” terangnya.

Nah, cara berikutnya mengetahui shockbreaker rusak atau tidak adalah saat melewati polisi tidur yang cukup tinggi atau lubang yang cukup dalam. Jika shockbreaker rusak, mobil seperti diayun-ayunkan lebih dari satu kali. Ini menunjukkan kerusakan shockbreaker.

“Shockbreaker yang normal hanya akan mengayun satu kali, karena berfungsi sebagai peredam getaran dan guncangan,” paparnya.

Jadi, kapan shockbreaker sebaiknya diganti? “Untuk shock absorber tipe tabung kurang lebih tiap 20.000 km, dan dan untuk tipe strut kurang lebih tiap 40.000 km,” imbuhnya.