POPULAR STORIES

Fisik Dan Emosi Dipermainkan Di Dakar

Fisik dan Emosi Dipermainkan di Dakar Guiga Spinelli harus turun tangan tanpa bantuan mekanik

KabarOto.com - Fisik dan emosi para pereli Dakar 2021 sangat diuji semenjak awal start 3 Januari dan finis 15 Januari mendatang.

Ketika kendaraan alami kendala saat menyelesaikan Special Stage, para pereli harus turun tangan sendiri melakukan perbaikan. Namun saat sampai di tenda peristirahatan, para mekanik akan mengembalikan lagi kesempurnaan kendaraan.

Baca juga: Dakar 2021 - Stage 7: Nasser Al-Attiyah Makin Khawatirkan Performa Ban BFGoodrich

Saat di tempat istirahat, mekanik akan sempurnakan mobil hingga detail



Nah, hingga Dakar berlangsung di Stage 7, Minggu (10/1), usai menyelesaikan marathon Special Stage 7, tidak ada pertolongan lagi dari kru mekanik untuk perbaikan saat sampai di tenda peristirahatan di Sakaka.

Yup, di kompetisi Dakar ini pereli dan co-driver harus mengerti cara perbaikan setiap detail tunggangannya serta bisa menggunakan alat dengan benar.

Pereli dan co-driver saling bantu untuk perbaikan mobil



Tak ada kata istirahat hingga pagi ini, Senin (11/1), pereli harus segera berbaris untuk start memulai marathon Stage 8 sejauh 709 km menempuh Sakaka ke Neom. Adapun Special Stage sejauh 375 km.

Sebastien Loeb yang tahun lalu sempat absen dan tahun ini kembali ramaikan Dakar bersama tim baru Bahrain Raid Xtreme (BRX), tak lepas dari kendala mengendarai 'Hunter'. Mulai dari bocor ban hingga perbaikan roda bearing harus melakukan perbaikan dan penggantian sendiri.

Stephane Peterhansel dan Edouard Boulanger saling bantu sempurnakan Mini JCW Buggy

"Setidaknya kini sudah lalu bagian awal dari stage marathon, kita akan benar-benar perawatan sendiri kendaraannya," ujar Loeb.

Baca juga: M-Class Hadir Sebagai Cikal Bakal SUV Modern Mercedes-Benz

Nasser Al-Attiyah harus tahu setiap kendala kendaraan

Bahkan sekelas Nasser Al-Attiyah juga harus turun tangan sendiri memperbaiki Toyota Hilux ketika alami kendala penggantian ban BFGoodrich yang selalu kehilangan tekanan ban. Begitu juga dengan Giniel de Villiers ketika terkendala di gurun, harus bergegas memperbaiki kendaraan.