KabarOto.com - Pada tahun 2030 diperkirakan akan ada hampir dua miliar mobil di jalan, dengan hanya 8% kendaraan berbasis listrik. Itu artinya perlu solusi lain untuk memangkas emisi karbon.
Hal tersebut juga bagian dari rencana Formula 1 untuk menjadi Net Zero Carbon pada 2030, dan F1 punya ide yang cukup menarik mengajak ikut serta menciptakan atmosfer yang lebih bersih.
Baca juga: Menang Di Prancis, Max Verstappen Selisih 63 Poin
Yakni dengan tetap mengandalkan, mesin pembakaran dalam, namun menggunakan bahan bakar 100% ramah lingkungan yang tidak hanya dapat digunakan di mobil F1 mulai tahun 2026, tapi dapat digunakan oleh sebagian besar mobil jalanan di seluruh dunia.
“Sejujurnya saya tidak yakin saya benar-benar melakukannya, jadi saya telah melakukan banyak sekali penelitian tentang itu. Kami telah bekerja sama dengan FIA, yang memiliki beberapa spesialis bahan bakar sangat baik dan kami mendapat banyak bantuan dari mitra kami ARAMCO,” ujar Chief Technical Officer F1, Pat Symonds.
Baca juga: Jika Tidak Konsisten, Scuderia Ferrari Bisa Tersusul Mercedes AMG Petronas
Revolusi bahan bakar telah dimulai, dengan generasi baru mobil F1 yang menggunakan bahan bakar E10 campuran 90% bahan bakar dan 10% etanol. Etanol 10% yang digunakan sekarang sepenuhnya ramah lingkungan.
“Solusi listrik dan hidrogen apa pun yang kita temukan, masih akan ada dua miliar mobil. Ada bagian di mana mobil-mobil itu tidak akan berubah menjadi listrik. Jika lebih baik memasukkan bahan bakar yang memiliki dampak lebih kecil terhadap lingkungan ke dalam mobil-mobil itu, hal tersebut adalah perubahan positif dan itu adalah cara layak untuk dilakukan,” kata Ross Brawn, Managing Director F1.
