POPULAR STORIES

Gaikindo Ingin Pemerintah Tingkatkan Insentif Untuk Mobil Listrik

Gaikindo Ingin Pemerintah Tingkatkan Insentif untuk Mobil Listrik Mobil listrik Wuling dijual Rp 300 jutaan (Foto: KabarOto)

KabarOto.com - Harga mobil listrik saat ini berlum bisa terjangkau oleh semua kalangan. Kisarannya masih di atas Rp 300 jutaan. Konsumen masih berfikir dua kali untuk membeli kendaraan tersebut, pasalnya infrastruktur juga belum didukung sepenuhnya, seperti charging station, yang masih jarang.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengharapkan, insentif yang diberikan pemerintah ke konsumen mobil listrik harus ditingkatkan, agar bisa mendongkrak permintaan.

Baca juga: Gaikindo: 300.000 Pengunjung Hadir Di GIIAS 2022

Selain harga yang masih tinggi, biaya lain yang harus ditanggung pembeli juga tak kalah penting. "Ada tiga yang harus dilakukan secara beriringan, mendongkrak permintaan EV, yaitu waktu charging diperpendek, masa pemakaian lebih lama, dan harga terjangkau," ujar Yohannes Nangoi selaku Ketua Umum Gaikindo.

Dereran mobil listrik harganya di atas Rp 300 jutaan (Foto: KabarOto)

Jika itu berjalan beriringan, maka permintaan akan terdongkrak. Ada kendaraan listrik yang harganya di bawah Rp 300 juta, namun bentuknya kecil, tdan waktu tempuhnya masih sangat terbatas.

Permintaan untuk kendaraan listrik ini ada peningkatan sedikit, digunakan untuk operasional dalam kota seperti di Jakarta dan Surabaya. “Sudah ada insentif pajak, tapi itu belum bisa mendongkrak penjualan mobil listrik, karena tetap saja harganya masih lebih mahal,” tambahnya.

Namun ia yakin, jika ke depan kendaraan listrik ini akan diminati, karena ramah lingkungan dan tidak mengunakan bahan bakar fosil yang harganya kini meningkat, dan stoknya akan habis secara perlahan.

Baca juga: Gaikindo Diminta Menekan Pabrikan Turunkan Harga Mobil Listrik

Sebelum itu, dalam waktu dekat juga akan ada tren kendaraan hybrid, yang masih memadukan antara baterai dan bahan bakar konvensional. “Mau tak mau kita akan lari ke sana, karena bahan bakar fosil akan semakin langka," tambah dia.