KabarOto.com - Honda dan Nissan sepakat menjalin kerja sama untuk produksi kendaraan listrik. Langkah ini dilakukan, untuk menghadapi ekspansi agresif yang dilakukan oleh pabrikan mobil asal Tiongkok.
Rencana kerja sama ini masih dalam tahap awal, namun kedua pabrikan mobil Jepang itu telah sepakat, untuk memulai studi kelayakan melihat bagaimana dapat bekerja sama membangun kendaraan listrik dan suku cadangnya, serta perangkat lunak terkait kendaraan listrik.
Presiden Honda Toshihiro Mibe mengatakan, perusahaannya belum memutuskan rincian potensi kolaborasi tersebut, namun CEO Nissan Makoto Uchida mengklaim, mereka terbuka untuk bekerja sama secara global, dan tidak hanya di Jepang.
Baca Juga: Nissan GT-R 2025 Debut di Jepang, Intip Pembaruannya
Ekspansi Pabrikan Mobil Tiongkok Semakin Agresif
“Pemain-pemain baru sangat agresif dan membuat terobosan dengan kecepatan luar biasa,” kata Uchida.
Menyinggung semakin besarnya persaingan dari produsen mobil Tiongkok, dan mempertimbangkan Tesla. “Kita tidak bisa memenangkan persaingan selama tetap berpegang pada model konvensional dan pendekatan tradisional,” tambahnya.
Kerjasama Honda-Nissan mungkin tampak seperti aliansi yang aneh, mengingat Nissan sudah bekerja sama dengan Renault, dan saat ini sedang mengerjakan Micra generasi berikutnya, menggunakan platform EV yang sama dengan Renault 5.
Baca Juga: Honda Vezel atau Honda HR-V Versi Jepang Dapat Penyegaran Produk, Simak Ubahannya!
Diketahui, Renault baru-baru ini mulai menarik diri dari Nissan dan menandatangani kesepakatan dengan produsen mobil Tiongkok Geely.
Namun Uchida dari Nissan mengklaim, program kerja sama apa pun dengan Honda tidak akan berdampak pada perjanjiannya dengan Renault, yang sebagian besar berdampak pada pasar Eropa.
Sementara itu, Honda juga memiliki usaha patungan di Amerika. Mereka menggunakan teknologi GM Ultium untuk membuat dan menjual kendaraan listrik dengan logo Honda dan Acura, dan memiliki kesepakatan terpisah dengan Sony yang berfokus untuk memasarkan tiga mobil listrik.
