POPULAR STORIES

Honda Hentikan Produksi Motor Sampai PSBB Berakhir

Honda Hentikan Produksi Motor Sampai PSBB Berakhir Pabrik Astra Honda Motor

KabarOto.com - Pandemik Covid-19 memberi dampak pada perekonomian Indonesia. Industri otomotif benar-benar turun, pabrik-pabrik yang memproduksi sepeda motor dan mobil pun menghentikan produksinya sementara, sampai masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir, dengan hilangnya penyebaran virus corona dari Indonesia.

Salah satu pabrikan yang menghentikan sementara produksinya adalah PT Astra Honda Motor (AHM). Pabrikan berlambang sayap mengepak ini menyesuaikan masa berlakunya PSBB di dua pabriknya yang berada di lokasi terpisah.

Baca Juga: Mitra Binaan Astra Honda Motor Produksi Masker Di Tengah Wabah Corona

"Kami melakukan penyesuaian produksi dengan menghentikan produksi sementara sesuai dengan masa berlaku PSBB di masing-masing wilayah, di semua plant produksi AHM di wilayah Jakarta maupun Jawa Barat," jelas Public Relation Manager Astra Honda Motor (AHM) Rina Listiani saat dihubungi KabarOto.com.

Rina menegaskan, AHM selalu menjalankan protokol-protokol kesehatan secara ketat sesuai arahan pemerintah. Penyesuaian produksi ini, mulai diberlakukan April lalu, sementara Maret, masih melakukan kegiatan produksi sesuai rencana, dengan terus memperhatikan kondisi terkini di pasar.

Layanan Honda Care

Sementara itu, untuk tetap melayani konsumennya akan kebutuhan after sales, AHM memanfaatkan jaringannya di seluruh Indonesia untuk terus berkoordinasi dan menyesuaikan dengan peraturan pemerintah.

"Kami berupaya tetap melayani kebutuhan konsumen dalam penyediaan dan perawatan sepeda motor, sebagai alat transportasi bagi masyarakat," tambahnya.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Astra Honda Motor Tiadakan Mudik Gratis 2020

Layanan ini, diberikan dengan minimal operation dan mengedepankan protokol kesehatan yang ketat, baik untuk tim maupun untuk konsumen. "Kami juga menyiapkan layanan Service Kunjung dan Honda Care yang juga siap melayani dengan standar layanan kesehatan yang ketat."