POPULAR STORIES

Indonesia Siap Produksi Bus Listrik Berkapasitas 1.200 Unit

Indonesia Siap Produksi Bus Listrik Berkapasitas 1.200 Unit Bus listrik sudah mulai mengaspal di Indonesia

KabarOto.com - Indonesia siap memproduksi bus listrik dengan kapasitas sekitar 1.200 unit per tahun. Memperkuat industri tersebut, Pemerintah sudah mempersiapkan fasilitas produksi baterai serta tempat pengisiannya.

Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier.

Menurutnya, Kemenperin akan mengakomodasi teknologi yang berkembang saat ini, menguatkan infrastuktur dan industri komponen pendukung. "Itu sudah ada di roadmap pengembangan dan pemasyarakat kendaraan listrik di Indonesia,” terangnya, saat diskusi Busworld Southeast Asia, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Lagi, Bus Listrik Tiongkok Mencoba Peruntungan Di Indonesia

Dia pun berharap, kontribusi industri bus nasional bisa meningkatkan perekonomian nasional. Karena potensi angkutan bus di Indonesia cukup besar. Hal itu didasari dengan aspek demografi Indonesia, memiliki penduduk 260 juta yang tersebar di 34 provinsi, 451 kabupaten dan kota. Sehingga membutuhkan mobilitas kendaraan seperti bus yang kapasitasnya besar.

"Bus untuk mendukung kehidupan sehari-hari, selain sektor wisata dan niaga," terang Taufiek lagi. Lalu apakah nantinya jika sudah diproduksi secara lokal, perusahaan angkutan yang melayani rute Antar Kota Antar Provinsi akan menggunakannya?

Baca Juga: Bus Listrik Asal Tiongkok Sedang Diuji Untuk Jadi Armada Trans Jakarta

Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan mengaku masih butuh waktu. “Butuh waktu untuk keciapan juga kepastian dari beberapa faktor," terangnya.

Faktor yang dimaksud salah satunya kesiapan infrastruktur seperti stasiun pengisian baterai. Adnan mengatakan, bukan cuma soal jumlahnya, tapi juga kesiapan ketersediaan dayanya.

“Kalau daya yang diisikan ke baterai tidak ada, seperti SPBU tidak ada BBM, perjalanan kami akan terganggu," tambahnya. Membuat pelayanan akan terganggu, sehingga konsumen tidak akan percaya lagi dengan bus tersebut.