POPULAR STORIES

Industri Otomotif India Kena Imbas Dari Corona

Industri Otomotif India Kena Imbas dari Corona Oleh: Bagas / BS

KabarOto.com – Virus Corona yang kini tengah mewabah di seluruh dunia, selain menimbulkan korban jiwa dan kerugian bagi negara asal virus tersebut yakni Tiongkok. Virus ini juga menyebabkan kerugian dalam industri otomotif di beberapa negara.

Ashim Sharma, Mitra & Group Head Nomura Research Institute mengatakan, "Dua bulan ke depan (Maret dan April) pasti akan menyaksikan stagnasi dalam produksi kendaraan jika penutupan pabrik di Tiongkok berlanjut hingga akhir Februari."

Layaknya mimpi buruk, industri otomotif di India sudah merasakan dampak dari menyebarnya virus Corona, pasokan yang terhenti terhadap komponen dan suku cadang yang dibutuhkan oleh industri tersebut.

Baca juga: Pelarangan Truk ODOL Berlaku Penuh Mulai 2023

Tiongkok merupakan pemasok utama suku cadang bagi pabrik mobil hampir di seluruh dunia, berdasarkan gambar dari ACMA, Tiongkok mengirimkan hampir $35 miliar suku cadang pada 2018, sesuai data PBB. Pada 2018-2019, India mengimpor komponen-komponen senilai $4,6 miliar dari Tiongkok yang merupakan 27 persen dari total impor ke negara itu. Pada paruh pertama fiskal saat ini, impor India dari Tiongkok mencapai $2 miliar.

Lebih detail kembali, berdasarakan List yang dibuat oleh ETAuto.com menempatkan Tiongkok di posisi pertama dengan tingkat ketergantungan import sebanyak 27 persen dibanding negara-negara lainnya.

Melihat list tersebut, dapat dilihat bahwa prospek paruh pertama terlihat sulit bagi negara India. Ravi Bhatia, presiden penyedia bisnis otomotif Jato Dynamics, menyoroti bahwa situasi penerbitan sertifikat "force majeure" oleh pemerintah Tiongkok dan badan perdagangan, untuk pembuat komponen dan OEM dapat memperpanjang penghentian produksi hingga pertengahan tahun ini.

“Ketentuan pemerintah Tiongkok untuk memohon force majeure untuk menangguhkan kontrak, membuat banyak OEM India tersingkir. Pada saat proses produksi yang berjalan menjadi lesu, opsi kedua akan menjadi tugas berat bagi banyak perusahaan," kata Bhatia.

Baca juga: Kok Harus 4 Jari Ketika Melakukan Pengereman Motor, Ini Alasannya!

Berdasarkan ICRA, negara luar memainkan peran penting dalam rantai pasokan komponen penting dan sub komponen sumber OEM kepada India, tidak terkecuali seperti pompa injeksi bahan bakar, modul EGR, komponen elektronik, pengisi daya turbo dan sebagainya dari pasar ini yang pada gilirannya langsung atau tidak langsung bergantung pada Tiongkok.

Bukan hanya dengan kemungkinan berhentinya produksi, harga pengiriman melonjak naik. "Harga angkutan laut telah melonjak dari $ 500 per kontainer menjadi $ 1.500 per kontainer. Dengan kenaikan harga angkutan tiga kali lipat, ada kemungkinan besar bahwa produsen mobil dapat menaikkan harga kendaraan karena kenaikan biaya pengiriman," ujar Puneet Gupta selaku associate director, pengamat otomotif dilansir dari ETAuto.com

Padahal industry otomotif india sedang mengalami perkembangan besar dari pembuat mobil seperti Hero MotoCorp dan TVS Motors untuk bulan Februari, dan perjuangan Mahindra untuk menyelesaikan batch terakhir kendaraan BS-IV akan mengalami hambatan bahkan kerugian.

Walaupun akhir bulan ini, Tiongkok dapat memulai produksi, analis berpendapat bahwa tidak jelas apakah mereka akan dapat berjalan seperti biasa dalam waktu dekat, karena tantangan pertama dan terpenting adalah kekurangan tenaga kerja. (BAGAS)