POPULAR STORIES

Ini Alasan Zarco Gagal Menang Di MotoGP Qatar

Ini Alasan Zarco Gagal Menang di MotoGP Qatar Johann Zarco (Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images Europe)

KabarOto.com - Sempat memimpin hampir sepanjang balapan MotoGP Qatar, namun klimaksnya Johann Zarco hanya mampu finish di peringkat kedelapan di Sirkuit Losail, tiga pekan pekan lalu. Kendati belum mencicipi kemenangan pada kelas premier, pembalap tim Yamaha Tech3 itu optimis bisa meraih podium tertinggi pada MotoGP Argentina di Termas de Rio Hondo, Senin (9/4/2018).

"Setiap pembalap butuh kemenangan saat awal musim, demi meningkatkan kepercayaan diri mereka. Karena itu, saya berambisi meraih podium kemenangan saat balapan," ungkap Zarco.

Dalam balapan yang digelar di Sirkuit Losail, Zarco memulai start dari posisi terdepan. Bahkan pembalap berusia 27 tahun itu mampu mempertahankan posisinya hingga putaran ke-18. Saat balapan tinggal menyisakan lima laps, Zarco justru mulai kehabisan tenaga dan perlahan mundur hingga di posisi kedelapan. Sementara posisi terdepan diperebutkan oleh Andrea Dovizioso dan Marc Marquez.

Baca Juga: Andrea Dovizioso Juarai MotoGP Qatar Usai Pecundangi Marquez

Ditanya mengenai hal apa yang memupuskan harapan dalam meraih kemenangan di Qatar, rider asal Prancis itu menjawab, "Sedikit keberuntungan, Anda harus bertarung dan memainkan kartu Anda.

"Kali ini, keberuntungan tidak ada di pihak saya. Jadi, (saya harus) menunggu sampai Argentina, pergi dengan kemenangan dalam pikiran dan memahami (situasi) saat akhir pekan berjalan."

Kebanyakan para pemenang di Sirkuit Losail adalah mereka yang mampu menghemat usia ban. Andrea Dovizioso dan Marc Marquez bahkan menunggu hingga lima lap terakhir untuk menyerang.

Akan tetapi, Zarco membantah, memimpin begitu lama berkontribusi pada masalahnya jelang akhir balapan. Ia justru menilai, hal itu bisa membantu posisi finishnya.

Baca Juga: Aksi Kocak Marquez dan Pedrosa Nyamar Jadi Petugas Pom Bensin

"Semuanya baik-baik saja dengan konsumsi ban. Saya bahkan akan mengatakan, bahwa saya akan memakai ban depan lebih banyak jika berada di belakang dan tidak di depan," paparnya.

"Saya akan melakukan hal sama lagi. Memegang kendali. Pada satu titik, saya menunggu. Saya berkata pada diri sendiri, 'Jika tidak ada yang melewati saya, itu berarti saya masih cukup cepat. Jadi, mari kita lihat apa yang terjadi."

"Saya merasa seperti ketika Anda balapan di belakang (pembalap lain), Anda menekan lebih banyak dan pada akhirnya melakukan racing line sendiri, yang mungkin telah membantu untuk memimpin sampai lima lap ke akhir, serta turun kedelapan."