POPULAR STORIES

Ini Harapan Besar Kreator Ulung Modifikasi Lulut Wahyudi Pada Kustomfest 2017

Ini Harapan Besar Kreator Ulung Modifikasi Lulut Wahyudi pada Kustomfest 2017 Lulut Wahyudi (foto: dok)

Bagi pecinta modifikasi tentu tak asing lagi dengan sosok Lulut Wahyudi, pemilik Retro Classic Cycles (RCC). Dari tangan dinginnya, kreasi motor modifikasinya diakui tak hanya di Indonesia, namun juga dunia internasional. Salah satunya motor custom terbaru Kebo Bule yang menarik perhatian banyak pengunjung di ajang Kustomfest 2016. Motor kustom berbasis American Traditional Old School Chopper bernuansa motif Cirebon karya builder Indonesia ini juga menjadi lucky draw Kustomfest 2016.

Lucky Draw Kustomfest 2016 Kebo Bule (foto: dok)

Motor custom Kebo Bule itu dibuat khusus oleh bengkel Retro Classic Cycles milik Lulut Wahyudi yang didirikan sejak tahun 2002. Bengkel di jalan Melati Wetan No. 4 Yogyakarta ini diberi nama Retro Classic Cycles karena Lulut ingin motor-motor klasik bisa berjalan bagus dengan teknologi baru. “Makanya namanya retro, bukan resto/restorasi sehingga platform kita custom dan lebih fokus di Harley Davidson,” terang Lulut.

Retro Classic Cycles mulai merambah pada divisi mobil di tahun 2012 dan ke muscle car di tahun 2014. Saat ini ada dua divisi custom di Retro Classic Cycles yaitu motor dan satu lagi divisi mobil yang lebih ke model hot rod dan muscle car. Lewat Retro Classic Cycles, Lulu mengaku ada kepuasan tersendiri ketika membangun baik itu mobil atau motor dan setelah diserahkan ke customer ternyata customer puas . “Itu merupakan nilai kepuasan kita waktu customer puas dengan apa yang kita kerjakan,” ujarnya.

Bahkan sejumlah moge yang dimodifikasinya mendapat sejumlah penghargaan baik dari ajang lokal hingga internasional. Salah satunya saat motor modifikasi yang diberi nama Buelton menyabet Guest of Honor Mooneyes 2011. Saat ini pelanggan Retro Classic Cycles berasal dari seluruh Indonesia antara lain Jakarta, Bandung, Bali, Kalimantan bahkan luar negeri seperti Brunei, Malaysia, Qatar dll. Tak tanggung-tanggung, harga untuk membangun sebuah motor hingga ratusan juta rupiah, dan tergantung budget konsumen. “Saat ini yang banyak diminati bikin motor modif dari nol, tarifnya dari mulai Rp 150 juta dan saya pernah bangun motor sampai biaya Rp 600 juta,” tambah Lulut.

Lalu bagaimana persiapan ajang Kustomfest 2017 yang rencananya akan diadakan bulan Oktober? Menurut Lulut Wahyudi, saat ini baru pada proses mencari ide. “Biasanya kita fokus mau buat apa di pertengahan tahun berjalan, sekarang baru mencari idenya. Tahun ini kita juga coba tawarkan ke calon sponsor apakah mau ambil bagian lucky draw dengan nilai tertentu dan request -request tertentu. Dan tahun ini kita coba tawarkan ke sponsor barangkali ada yang berminat,” terang Lulut.

Yang pasti, kata Lulut yang juga founder Kustomfest, tiap tahun Kustomfest memiliki ciri yang membedakan dengan tahun sebelumnya. Ia pun berharap ke depan bukan hanya anak-anak muda yang support Kustomfest tetapi juga pemerintah memberikan dukungan karena melalui Kustomfest inilah hadir karya-karya anak bangsa tiap tahunnya, anak-anak muda kreatif berkumpul dan ada tempat untuk saling sharing.

“Tak hanya itu, tiap tahun banyak wisatawan custom dari luar negeri khusus datang ke Yogyakarta untuk melihat Kustomfest dan ini tentu saja masuk ke ranah pengembangan pariwisata. Kustomfest tiap tahun dikunjungi minimal 24 ribu pengunjung dan dari luar negeri tiap tahun sekitar 1000 wisatawan khusus mengunjungi Kustomfest,” tandas Lulut bangga.

Berita Terkait

Berita Terkait