KabarOto.com – Pembalap tim Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo mengakui bahwa dirinya harus mengendarai Yamaha YZ-M1 2021 dengan cara yang tidak normal.
Saat ini, Quartararo telah meraih empat kemenangan dari sembilan balapan di paruh pertama musim ini. Alhasil, dirinya memimpin klasemen sementara dengan selisih 34 poin dari Johann Zarco (Pramac Racing) di posisi kedua.
Baca juga: Sasis Baru RC213V, Marc Marquez Optimis Hadapi Sisa Musim 2021
Pembalap dengan sapaan El Diablo itu memiliki penampilan lebih baik dibandingkan musim sebelumnya. Hal ini tentu membuktikan bahwa menjadi pembalap tim pabrikan Yamaha memberikan dampak besar pada performanya. Namun, Quartararo juga menegaskan bahwa Yamaha meningkatkan performa motor terutama bagian depan.
Tentu, dengan ubahan tersebut berdampak pada karakter mesin yang membuatnya harus berkendara dengan cara berbeda. Pembalap 22 tahun itu mengaku tidak bisa menggunakan gaya balap alaminya, dan harus lebih agresif di atas motor.
“Saya pikir setiap pembalap harus beradaptasi dengan baik pada motor mereka. Saya berkendara dengan cara berbeda dibandingkan tahun lalu, benar-benar tidak natural tetapi bekerja dengan baik. Saya juga bisa merasakan batasannya, saya bisa merasa melaju lebih cepat dan untuk saat ini saya pikir itu berjalan dengan baik,” ungkap Fabio Quartararo.
Quartararo juga menjelaskan bagaimana perbedaan cara berkendara tahun ini dengan tahun lalu. Hal ini diketahuinya saat tes pramusim yang membuatnya harus berkendara lebih agresif dari sebelumnya.
Baca juga: Jika Tidak Dapat Slot Untuk MotoGP 2022, KTM Menawarkan Pekerjaan Lain Untuk Danilo Petrucci
“Biasanya saya menjadi pembalap yang melaju super cepat di tikungan dan saat ini saya mencoba menjadi sedikit lebih seperti biantas buas, dengan mengerem sangat lambat. Seperti memasuki tikungan di Jerman, di mana saya seharusnya melajut cepat, tapi saya lebih berpikir tentang motor jika saya dapat melajut cepat tidak hanya di tikungan saja,” tutup Quartararo.
Dengan perubahan gaya tersebut, membuat Quartararo saat ini menjadi pembalap terkuat di MotoGP dan dapat melaju cepat di semua trek. Tetapi, dirinya juga mengakui untuk balapan di trek tertentu harus beradaptasi lagi dan harus memahami karakter sirkuit dan motor.
