POPULAR STORIES

Jaga Kepuasan Konsumen, Isuzu Gunakan Strategi Double Striker

Jaga Kepuasan Konsumen, Isuzu Gunakan Strategi Double Striker Deputy Business Operation Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Moses Kosasih (kanan) bersama Supply Management Div Head Pamapersada Hendri Guyjaya dalam acara Isuzu Media Workshop 2023

KabarOto.com - Memiliki komitmen untuk terus meningkatkan pelayanan konsumen di Indonesia, PT Isuzu Astra Motor menggunakan strategi khusus untuk penjualan kendaraan niaga di Indonesia.

Menggunakan istilah double striker, Moses Kosasih, selaku Deputy Business Operation Division Head PT Isuzu Astra Motor menegaskan bila pihaknya melakukan kolaborasi antara sales dengan divisi after sales.

Baca Juga : Hadir Di GJAW 2023, Lihat Spesifikasi Isuzu D-Max

"Jadi terdapat orang after sales yang harus ikut sejak awal penjualan, terlebih kalau bertemu dengan konsumen yang sudah memiliki pengalaman cukup tinggi," kata Moses.

Dalam penjelasannya, pabrikan otomotif asal Jepang tersebut akan mengirim mekanik ke lokasi kerja. Hal ini diharapkan mampu memberikan pelayanan maksimal ketika kendaraan harus selalu digunakan.

Booth Isuzu di GJAW 2023 (KabarOto)

"Seperti lokasi pertambangan, kami akan kirim mekanik ke sana untuk menjaga kendaraan Isuzu yang digunakan di sana dan menjaga kondisi kendaraan tetap maksimal," ujarnya.

Baca Juga : Isuzu Beberkan Langkahnya Hadapi Kemungkinan Resesi Di GJAW 2023

Selain itu Moses menyebut, mekanik nantinya harus memeriksa unit setiap waktu dan bekerja sama dengan mekanik subkontraktor. Dari sisi suku cadang, Isuzu juga menyiapkan secara berkala, khususnya untuk fast moving.

"Untuk suku cadang fast moving pasti sudah kamu siapkan. Biasanya khusus fast moving di subkontraktor kami minta mereka untuk bikin stok tabungan. Kami juga menyediakan stok di cabang terdekat," ujarnya.

Dengan menggunakan strategi tersebut, Isuzu optimis mampu menjaga kepuasan konsumen dan meningkatkan citra perusahaan terkait penjualan kendaraan niagaml.

"Divisi purnajual akan memberikan masukan apakah kami mampu, mampu dengan catatan, atau tidak mampu. Kalau tidak mampu, kami memilih untuk tidak masuk karena impaknya ke citra merek dan harga jual kembali kami," tutur Moses.