KabarOto.com – Kia mengadakan Media Drive 2022, berkeliling kawasan BSD menggunakan Kia Carens 1.5. Lalu seperti apa kesan jalan-jalan singkat bersama mobil bergaya SUV Like Silhoutte ini.
Untuk mobil dengan panjang 4.540 mm, lebar 1.800 mm, dan tinggi 1.700 mm, memang cukup luas sebagai mobil keluarga. Namun pengendaraannya tetap terasa kompak, serta sangat mudah saat berputar balik atau parkir.
Baca Juga : Profil KIA EV6 GT-Line
Kinerja suspensinya terasa nyaman, tingkat keempukan dan kekerasannya cukup pas di bagian pengemudi atau penumpang, dengan kombinasi MacPherson dan Multi Link di belakang. Sangat stabil pada kecepatan tinggi, manuver dengan kecepatan sekitar 60 kpj pun tidak terasa terlalu limbung, membuatnya cocok jika digunakan ke luar kota.
Jok Carens dapat diatur sesuai postur tubuh secara manual, dan dilapis bahan kulit. Bagian jok depan tersedia ventilasi udara.
Model setirnya sporty flat bottom dan dibalut kulit dengan beberapa tombol pengaturan. Seperti voice command, audio steering, hingga cruise control, serta dapat diatur baik tilt dan teleskopik.
Baca Juga : Kia EV6 Raih Bintang 5 Tes Uji Tabrak
Dapur pacunya mengandalkan mesin Smartstream Gamma II 4 silinder DOHC berkapasitas 1.497 cc, sanggup menghasilkan tenaga maksimal sebesar 115 dk pada 6.300 rpm, dan torsi 144 Nm pada 4.500 rpm, secara mengejutkan dirasa sangat cukup dipakai harian baik di dalam dan luar kota.
Performa tersebut dilengkapi lagi dengan 3 mode berkendara, Eco, Normal dan Sport. Untuk Eco, karakter mesin jadi sedikit lebih lemot, karena tujuannya hemat bahan bakar mesin terasa tertahan di putaran mesin tertentu, sehingga harus injak pedal sedikit dalam bila ingin berakselerasi.
Mode normal cukup responsif dan nampaknya paling cocok untuk penggunaan harian. Karena kita masih bisa menikmati berkendara, dengan gas yang terasa lebih padat saat diinjak.
Sementara mode Sport adalah paling responsif, mobil secara instan memberikan tenaga yang kita butuhkan. Namun saat coba KabarOto mencoba injak gas dalam, walau cukup cepat akselerasinya, tapi transmisi IVT-nya terasa sedikit kurang responsi, sehingga terasa telat sepersekian detik.
