KabarOto.com – Toyota Motor Corporation (TMC) mengumumkan penarikan produk kembali (Recall) secara global. Tercatat 5,84 juta unit mobil teridentifikasi mengalami masalah pada bagian fuel pump.
Toyota mengumumkan penambahan 1,52 juta unit mobil di Amerika Serikat yang mengalami masalah di bagian fuel pump. Mobil yang terdampak “Recall” merupakan produk yang diproduksi antara Juli hingga September 2017.
Pabrikan asal Jepang menjelaskan bahwa pompa bahan bakar dapat berhenti beroperasi dan menyebabkan mobil mogok. Dalam kasus tertentu, mobil tidak bisa dihidupkan lagi.
Baca Juga : Mercedes-Benz AG Dan Aston Martin Sepakat Perluas Kerjasama
Beberapa produk seperti Lexus LS 460 dan GS 350 produksi 2013-2015, Toyota Highlander 2017-2019, Toyota Sienna, Lexus RX 350 2017-2020, Toyota Avalon 2018-2020, Camry, Corolla, Sequoia, Tacoma, Tundra, dan Toyota RAV4 2019-2020 merupakan kendaraan yang terkena dampak kerusakan.
Sementara itu, dari total 5,84 juta mobil yang di tarik kembali, ada beberapa produk yang dipasarkan di Indonesia, seperti Alphard produksi 2017-2018, Corolla produksi 2018, FJ Cruiser produksi 2013-2014, serta Kijang Innova, Fortuner, dan Hilux produksi 2017-2019.
Total ada 36.841 unit mobil Toyota yang dipasarkan di Indonesia mengalami kerusakan pada bagian pompa bahan bakar.
Mengonfirmasi kabar tersebut, Interactive Departement Head PT Toyota Astra Motor (TAM), Dimas Aska mengatakan bahwa Recall ini bukan kasus baru, melainkan perluasan atau penambahan produk yang teridentifikasi mengalami kerusakan di bagian pompa bahan bakar.
"Toyota Indonesia sendiri sudah menjalankan recall ini sejak beberapa waktu lalu, dan masih terus berlangsung hingga sekarang," jelas Dimas.
Dimas menambahkan jika Toyota terus berkoordinasi kepada diler resmi untuk terus melakukan penggantian spare part yang mengalami kerusakan.
"Untuk konsumen yang kendaraannya teridentifikasi, bisa langsung ke diler resmi kami atau bisa mengonfirmasi melalui website resmi kami," tambah Dimas.
Baca Juga : Video Review All New Honda Accord Turbo
Lebih detail, permasalahan pada bagian pompa bahan bakar mengakibatkan potensi mekanisme dari baling-baling rotor pompa bahan bakar yang bisa berubah bentuk seiring waktu. Hal ini dapat menyebabkan pompa bahan bakar tidak dapat beroperasi, sehingga mesin menjadi kasar/tidak bisa berputar (mati) dalam kecepatan rendah. Dan pada situasi yang jarang terjadi mesin dapat mati saat berkendara pada kecepatan tinggi, hal ini dapat berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan.
Ketika ada kendala pada fuel pump, ada kemungkinan lampu engine di dasbor akan menyala. Potensi lainnya, putaran mesin bisa kasar, mesin tidak dapat dinyalakan atau kendaraan mogok saat dikemudikan.
