KabarOto.com – Pameran khususnya di industri otomotif memberikan dorongan perekonomian Indonesia. Semakin banyak pameran, semakin banyak probabilitas industri dikenal masyarakat.
“Karena pameran adalah sarana yang memberikan edukasi ke publik, tentang pencapaian dalam industri otomotif di Indonesia yang banyak dikenal secara domestik dan internasional. Bahwa Indonesia maju di bidang otomotif,” ungkap Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi Dan Elektronika, Taufiek Bawazier.
Baca Juga : Tiket Masuk IIMS 2022 Tidak Naik, Ini Harganya
Taufiek menambahkan pemerintah menyusun satu strategi. Kalau dilihat waktu pandemi ini yang paling parah sebetulnya sektor otomotif, sampai turun 50%. Kemudian kita melakukan satu usulan namanya PPnBM yang pada saat itu dianggap sebagai beban, kita sampaikan secara teknokratik, di otomotif itu ada 3 variabel pajak yaitu pajak PPnBM, pajak kendaraan (pajak daerah), dan PPN.
“Jadi begitu PPnBM diturunkan secara ekonomi sebetulnya 1% PPnBM turun, volumenya meningkat 3%. Jadi kalo meningkat 3%, otomatis yang namanya pajak daerah, PPN nya juga naik. Jadi itungan kita, pemerintah menurunkan Rp 1 akan mendapat Rp 2,” jelasnya.
Baca Juga : Dyandra Promosindo Siapkan Plan B, Jika IIMS 2022 Batal Digelar
Efektivitas dari PPnBM di kuartal ke-2 sektor otomotif tumbuh 45%. Tidak pernah terjadi dalam sejarah. Kemudian pada kuartal ke-3 tumbuh 27%. Artinya PPnBM ini adalah variabel yang memang harus dikendalikan sebetulnya.
“Kami dari Kementerian Perindustrian menyampaikan apresiasi kepada pameran IIMS, semoga pameran ini dengan keterbatasan Covid tidak terlalu menjadi halangan dan mudah-mudahan pengambil keputusan bisa melihat nanti teknisnya seperti apa. Mudah-mudahan acara ini lancar. Dari Kementerian Perindustrian akan selalu mendukung untuk jalannya acara ini lebih baik,” pungkas Taufiek.
