Menjaga Baterai Mobil Listrik Mempertahankan Kesehatannya
Wuling BinguoEV
KabarOto - Jantung dari mobil listrik adalah baterai lithium-ion, dan kunci utama untuk mempertahankan kesehatannya adalah dengan mengelola tingkat pengisian daya di zona optimal. Untuk mobilitas harian, usahakan selalu mengisi daya dan menggunakannya di rentang antara 20% hingga 80%.
Batasan ini sangat penting karena mengekspos baterai pada kondisi 0% (kosong total) atau 100% (penuh total) dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan stres kimiawi di sel baterai, yang pada akhirnya akan mempercepat degradasi. Dengan tetap berada di 'zona emas' ini, Anda secara signifikan memperlambat proses penuaan baterai dan memaksimalkan umur pakainya.
Hindari penggunaan pengisian daya cepat DC (Direct Current) secara berlebihan untuk kebutuhan sehari-hari. Meskipun fast charging sangat berguna saat perjalanan jauh yang mendesak, arus yang sangat tinggi dari pengisi daya cepat cenderung menghasilkan panas berlebih, yang merupakan musuh utama bagi kesehatan baterai.
Baca Juga: Omoda O7 Dilengkapi Fitur Parkir Otomatis, Intip Penjelasannya
Untuk pengisian rutin di rumah atau kantor, prioritaskan penggunaan pengisi daya AC (Level 2). Proses pengisian yang lebih lambat dan stabil menghasilkan panas yang jauh lebih sedikit, memastikan pengisian yang lebih "lembut" dan berkelanjutan bagi sel-sel baterai Anda.
Suhu ekstrem, baik sangat panas maupun sangat dingin, dapat berdampak negatif pada efisiensi dan umur panjang baterai. Usahakan untuk tidak memarkir mobil listrik Anda di bawah sinar matahari langsung dalam waktu lama, terutama saat baterai terisi penuh, karena panas akan mempercepat reaksi kimia yang merusak.
Selain itu, manfaatkan fitur preconditioning yang disediakan mobil Anda. Dengan menjadwalkan pemanasan atau pendinginan kabin dan baterai saat mobil masih terhubung ke charger, sistem dapat mencapai suhu operasional optimal tanpa menguras daya baterai, sehingga siap digunakan dengan performa terbaik.
Dalam konteks mobilitas harian, lebih baik melakukan pengisian daya kecil dan sering (top-up) daripada membiarkan baterai hampir habis baru diisi penuh. Jika mobil Anda hanya digunakan untuk jarak pendek setiap hari, tidak ada salahnya mencolokkannya setiap malam, asalkan Anda membatasi pengisian hanya sampai 80%.
Pengisian penuh hingga 100% hanya jika Anda benar-benar merencanakan perjalanan jarak jauh yang membutuhkan jangkauan penuh. Setelah perjalanan selesai, segera turunkan tingkat daya kembali ke kisaran optimal 50-70% untuk mengurangi tekanan jangka panjang di sel baterai.
Brian Gomgom, Brand Communication Senior Manager Wuling Motors mengungkapkan bahwa gaya mengemudi turut memainkan peran penting dalam kelangsungan umur pakai baterai.
"Hindari akselerasi dan deselerasi yang sangat agresif dan mendadak. Dorongan tenaga yang terlalu sering dan ekstrem akan membebani baterai secara instan," yakin dia.
Sebaliknya, adopsi gaya mengemudi yang lebih halus dan manfaatkan fitur pengereman regeneratif (regenerative braking) semaksimal mungkin. Pengereman regeneratif tidak hanya membantu menghemat energi dengan mengembalikan sebagian daya ke baterai, tetapi juga mengurangi stress cycle dibandingkan dengan pengereman keras menggunakan rem konvensional.
Baca Juga: Jeep Recon Moab, SUV Listrik Punya Gelar Trail Rated
Terakhir, pastikan sistem manajemen baterai mobil (Battery Management System/BMS) Anda selalu mutakhir. Pabrikan seringkali merilis pembaruan perangkat lunak (software updates) yang dirancang khusus untuk mengoptimalkan cara baterai diisi dan dikelola, yang secara langsung meningkatkan kesehatan dan efisiensi jangka panjang.
Selalu periksa aplikasi pendamping mobil Anda untuk memantau kesehatan baterai (State of Health/SoH) dan menerima notifikasi penting. Perhatian proaktif terhadap diagnostik dan pembaruan sistem adalah langkah sederhana namun efektif untuk memastikan baterai mobil listrik Anda tetap sehat dan dapat diandalkan untuk mobilitas harian.
Sebagai informasi, Wuling BinguoEV Pro yang mengusung tagline Be ‘The Icon’ ini dirancang untuk mobilitas perkotaan dengan desain ikonik dan jarak tempuh yang lebih mumpuni.
Kendaraan listrik ini dibekali baterai berkapasitas 31,9 kWh yang memungkinkannya menempuh jarak hingga 333 kilometer dalam satu kali pengisian penuh. Diproduksi langsung di pabrik Wuling di Cikarang, Jawa Barat, mobil ini juga dilengkapi rangkaian fitur modern, seperti smartphone interconnection, electric foldable mirror, serta dukungan fast charging CCS2.
Wuling Motors (Wuling) kembali memperluas kolaborasi lintas industri melalui keikutsertaannya dalam program Gebyar Traveloka 2025.
“Kami bangga dapat kembali menjalin kolaborasi bersama Traveloka dalam Gebyar Traveloka 2025. Kesamaan visi Wuling dan Traveloka dalam menghadirkan inovasi yang relevan dan memberi nilai tambah bagi konsumen telah melandasi kolaborasi ini sejak tahun 2022 lalu," ungkap Brian Gomgom.
Pria ramah ini mengungkapkan bahwa melalui hadiah utama berupa New BinguoEV Pro, brand asal Tiongkok ini ingin membuka kesempatan lebih besar bagi masyarakat untuk merasakan kenyamanan berkendara dengan mobil listrik ikonik yang diproduksi di Indonesia.
Tahun ini, masyarakat berkesempatan memenangkan hadiah utama berupa New BinguoEV Pro yang dipilih karena melambangkan mobilitas modern yang ringkas, ramah lingkungan, dan mampu mendukung gaya perjalanan fleksibel termasuk road trip santai ataupun eksplorasi destinasi tersembunyi. Program ini berlangsung mulai 25 November 2025 hingga 31 Maret 2026 dan terbuka untuk seluruh pengguna Traveloka.
Tags:
#Baterai Mobil Listrik #Mobil Listrik Mungil #Wuling Motors #Traveloka #Brian Gomgom