KabarOto.com - Berkendara saat puasa butuh penyesuaian. Selain pola makan dan tidur, perjalanan menuju kantor dengan rute jalan yang sama, akan menjadi bosan dan perlu berhati-hati.
Untuk perjalanan sehari-hari yang harus diperhatikan, adalah ubahan pola tidur dan pola makan yang berakibat pada kelelahan yang tidak sadari. Karena secara tidak langsung berakibat pada menurunnya stamina.
Baca Juga: Hyundai Berikan Tips Persiapan Mudik Lebaran, Simak Sob!
“Meskipun tidak terlalu signifikan, perubahan pola tersebut membuat seseorang gampang mengantuk. Selain itu, kondisi motorik juga menurun sekaligus membuat orang gampang emosi,” ungkap Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).
Samanya rute perjalanan dari rumah ke kantor, membuat seseorang mengalami penurunan dalam hal antisipasi. “Rute seperti ini bisa menyebabkan pengendara mengalami penurunan motorik sehingga berkurangnya respon atau lambat bereaksi dalam satu keadaan yang membahayakan,” jelas Jusri.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pengendara harus melatih sensor motorik, seperti mata dengan melihat ke kiri dan kanan, sekaligus menangkap objek-objek yang terlihat mata sekaligus memahaminya.
“Dalam kondisi puasa respon sistem motorik terkadang menurun. Untuk itu, pengendara mobil harus memahami apa yang dilihat dan melakukan langkah antisipasi dan meningkatkan kewaspadaan,” pungkas Jusri.
