KabarOto.com - Komunitas Mitsubishi Outlander Sport Indonesia (MitOSI) melalui Musyawarah Nasional (Munas) yang kedua, mengumumkan ketua umum baru untuk periode 2018-2020 yang jatuh kepada Netri Herniati.
Mitosi yang memasuki usia 5 tahun tersebut, diketahui memiliki serangkaian program positif. Netri Gonet, panggilan akrabnya mengaku siap untuk melanjutkan program MitOSI yang sebelumnya dirumuskan Wayan Eka Putra, Ketua Umum sebelumnya yang sudah habis masa jabatannya sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga komunitas ini. Netri pun mengaku bahwa dirinya siap untuk membawa MitOSI menjadi komunitas yang lebih baik di kemudian hari.
Baca juga: Mitsubishi Grandis Community (MGC) Ekspedisi Ranah Minang 2018 Resmi Dimulai
“Saya akan melanjutkan program-program yang sudah sempat dijalankan ketua sebelumnya dan akan memperbaiki serta lebih menggiatkan kegiatan-kegiatan sosial,” ujar Netri.
Terpilihnya Netri sebagai ketua umum baru tersebut turut disambut baik oleh member MitOSI lainnya. Dalam Munas kali ini, juga terpilih Dhimas sebagai Sekretaris Jendral MitOSI periode 2018-2020. Selanjutnya bersama Netri akan menyusun kepengurusan periode 2018-2020.
Bagi Netri sendiri, berkecimpung di komunitas otomotif bukanlah baru kali ini saja. Pasalnya sejak 2009 Gonet telah aktif dalam kegiatan komunitas mobil yang dimilikinya. Baru tahun 2014 Gonet bergabung dengan Mitsubishi Outlander Sport Indonesia (MitOSI). Netri juga menjabat di beberapa posisi di komunitas otomotif lainnya, seperti di SUV Brotherhood dan juga White Car Indonesia.
Selain mengumumkan kepengurusan baru, pada momentum ulang tahun kelima yang bersamaan dengan munas di Hotel Pelangi, Sentul itu, juga sebagai momen mengkampanyekan perilaku berkendara di jalan raya bertajuk 'driving for a better future'.
“Kami ingin membangun MitOSI yang lebih baik lagi ke depannya,” ungkap Ronald Sagala selaku Ketua Pelaksana Rangkaian HUT ke-5 MitOSI.
Sebelum merayakan ulang tahunnya di Hotel Pelangi Sentul, seperti biasa MitOSI melakukan konvoi aman di jalan. Mereka bahkan melarang penggunaan lampu rotator dan sirine. Dalam menjalani konvoi, MitOSi melarang anggotanya untuk memakai rotator dan sirine.
“Kami memang tidak bisa melarang anggota menggunakan perlengkapan tersebut di kendaraannya, namun saat berkonvoi, kami melarang penggunaan alat-alat tersebut. Karena kami juga menghormati pengguna jalan lainnya,” pungkas Wayan.
