KabarOto.com - Pemerintah melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, telah mempersiapkan sejumlah layanan untuk mendukung kelancaran lalu lintas kendaraan saat arus mudik maupun balik Lebaran 2023.
Keberadaan TI/TIP (rest area) menjadi salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan. Karenanya, telah tersedia 127 rest area di seluruh Jalan Tol Indonesia. Terdiri dari rest area tipe A sebanyak 79 lokasi, tipe B ada 38 lokasi dan Tipe C 10 lokasi.
Selain itu juga terdapat Rest Area fungsional yang dapat digunakan, yakni rest area kilometer (km) 19B Jalan Tol Jakarta - Cikampek dan rest area km 338A dan km 319B Jalan Tol Pemalang - Batang.
Baca Juga : Ada 4 SPKLU Di Ruas Tol Semarang-Batang Untuk Pemudik Dengan Mobil Listrik
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, selama pelaksanaan arus mudik lebaran 2023, fokus kesiapan layanan yang harus diberikan kepada masyarakat pengguna jalan tol adalah yang terbaik.
Menurut Danang, tantangan terbesar pengelolaan mobilitas rest area, adalah mendorong para pemudik memanfaatkan rest area secara bergantian, dan lebih maksimal agar tidak ada kendaraan parkir di badan jalan tol.
Saat ini juga terdapat fasilitas pendukung Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di rest area Km 207A dan Km 389B Jalan Tol Trans Jawa serta di rest area Km 163A Jalan Tol Trans Sumatera.
Untuk mengantisipasi pengisian bahan bakar kendaraan di rest area, juga ditambahkan layanan SPBU di Km 792B Jalan Tol Gempol - Pasuruan, Km 819A Jalan Tol Pasuruan - Probolinggo, dan rest area Km 66A Jalan Tol Pandaan - Malang.
Baca Juga : Pengguna Kendaraan Listrik Terus Tumbuh, PLN Hadirkan SPKLU Baru
"Terdapat 2 hal penting yang difokuskan, pertama persepsi masyarakat yang menggunakan rest area favorite, dan tidak favorite," terangnya. Karena menurut dia, hampir pengguna tol ingin ke rest area favorite. "Aeperti contohnya, di Jalan Tol Semarang - Solo ada Rest Area Km 456 dan di Banjaratma Km 260B Jalan Tol Pejagan - Pemalang," kata Danang.
Danang juga menyebut, terdapat beberapa rest area fungsional baru yang harus disosialisasikan untuk menjadi pilihan, serta penyediaan kapasitas toilet di rest area yang lebih banyak melalui toilet modular.
