Nasib Produsen Moge MV Agusta Kembali Terancam di Ujung Tanduk

KabarOto.com - Nama besar pabrikan motor Italia yakni MV Agusta disinyalir berada di ujung tanduk. Pada tahun 2025, dikabarkan angka penjualan anjlok sebesar 27,8% dalam 11 pertama, dan total unit yang terjual sepanjang tahun diproyeksikan hanya sedikit di atas 2.000 unit.

Melansir Motorcycle Data, pihaknya melacak registrasi kendaraan baru di seluruh dunia (lebih dari 80 negara) pada tahun ini.

"Jika Anda ingin membandingkan data kami dengan data yang dirilis pabrikan, perlu diingat bahwa mereka biasanya melaporkan "penjualan" (kendaraan yang telah ditagihkan/invoiced), yang biasanya berbeda dengan angka "registrasi", tergantung pada pembagian tahun fiskal mereka," tulisnya (20/12).

Baca Juga: MV Agusta Gemparkan EICMA 2025, Sodorkan Konsep Mesin 5-Silinder

Dikenal sebagai salah satu produsen motor besar 'tercantik' di dunia, MV Agusta memang sudah lama mengalami perjalanan panjang dan sulitnya.

Dalam 20 tahun terakhir, banyak perusahaan telah mengakuisisi merek ikonik MV Agusta. Semuanya menjanjikan hasil jangka pendek dalam restrukturisasi dan upaya mengubah perusahaan yang selalu merugi ini menjadi menguntungkan.

Selama 3 tahun terakhir, merek ini ada di bawah kendali KTM dan kini kembali ke tangan keluarga Sardarov dari Rusia, MV Agusta berfokus pada peluncuran seri-seri unik, pembuka gerai eksklusif (mono-brand stores), serta berpartisipasi dalam berbagai acara dengan model-model ikonik yang dianggap sebagai "karya seni", namun, pihaknya menyebut, mereka 'lupa' untuk berjualan sepeda motor.

Baca Juga: Ducati Hypermotard V2 dan SP, Paling Ringan di Keluarganya

Tahun dengan penjualan terbaik dalam satu dekade terakhir adalah 2015, satu-satunya tahun di mana penjualan global melampaui 5.000 unit. Pada tahun 2024, angka penjualan memang sempat mencapai 4.494 unit, namun hal ini dipicu oleh pendaftaran mandiri (self-registration) dalam jumlah besar untuk menghabiskan stok kendaraan.

Sayangnya, sebagian besar unit tersebut masih tertahan di gudang, sementara pada tahun 2025 penjualan justru merosot 27,8% setelah 11 bulan berjalan.