KabarOto.com – Pekerja yang tergabung dalam serikat pekerja Kia Motors di Korea Selatan berencana melakukan mogok kerja pada 24 November. Kebijakan upah dan faktor keselamatan diri saat memproduksi kendaraan listrik menjadi alasan utamanya.
Seorang pejabat dari serikat pekerja menjelaskan bahwa pekerja Kia Motors telah memutuskan untuk menangguhkan pekerjaan selama tiga hari. Masalah bermula dari upah kerja tahunan yang diberikan pabrikan asal Korea Selatan tersebut.
Sementara itu, Kia sendiri berencana untuk memproduksi kendaraan listrik yang setara dengan sedan K7 di pabrik Hwaseong di Korea Selatan mulai Juli tahun depan.
Baca Juga : Sepi Peminat, Yamaha R6 Tidak Lagi Diproduksi
"Memproduksi mobil listrik membutuhkan tenaga kerja sekitar 30% lebih sedikit daripada membangun mobil bermesin bensin, karena membutuhkan lebih sedikit suku cadang,” kata salah satu anggota serikat pekerja.
Sebelumnya, Kia telah mengumumkan akan meluncurkan setidaknya sebelas kendaraan listrik hingga tahun 2025 mendatang.
Keputusan tersebut di respon dengan pernyataan anggota serikat yang menginginkan manajemen untuk memastikan keamanan kerja jangka panjang dengan memiliki jalur produksi modul EV di pabik, jika peralihan tersebut harus terjadi.
Bukan hanya itu, para pekerja di pabrik Kia juga meminta kenaikan gaji dan insentif kinerja. Namun, hal tersebut belum mendapatkan tanggapan dari perusahaan.
