Pengamat MotoGP Sebut Jorge Martin dan Francesco Bagnaia Bertukar Tempat Musim Depan

KabarOto.com - Francesco Bagnaia dan Jorge Martin sama-sama dalam kondisi sulit di MotoGP 2025. Di mana, kedua pembalap tersebut disebut bisa saja bertukar tempat musim depan.

Rumor ini datang dari pengamat MotoGP, Carlo Pernat yang mengatakan kedua pembalap papan atas ini mungkin saja bertukar tim untuk MotoGP 2026.

Diketahui, Bagnaia tampil mengecewakan musim ini setelah dirinya bertandem dengan Marc Marquez. Bagnaia atau Pecco mengalami kendala dengan motornya Ducati Desmosedici GP25, sehingga baru sekali menang dari 16 seri yang digelar musim ini.

Baca Juga: Jadwal MotoGP Jepang 2025: Penentuan Gelar Juara Dunia Marc Marquez

Kondisi Sulit Kedua Pembalap

Setelah naik podium terkahir di Sachsenring, penampilan Pecco terus merosot, hanya mampu finis terbaik di posisi keempat di MotoGP Ceko, dalam lima seri terakhir.

Sementara itu, karir Jorge Martin di Aprilia tak mulus, menyusul kecelakaan beruntun yang membuat dirinya absen Panjang di MotoGP 2025.

Bahkan, Martinator sempat ingin hengkang sebelum kejuaraan terakhir, meskipun akhirnya bertahan.

Baca Juga: MGPA Lakukan Persiapan Khusus Jika Marc Marquez Juara di MotoGP Mandalika 2025

Ide Bertukar Tim

Hingga saat ini, Martin masih belum mampu tampil kompetitif. Setelah finis posisi ketujuh di Brno dan keempat di Balaton Park, juara bertahan lalu hanya P10 dan P13 di dua balapan terakhir.

Dengan rentetan hasil buruk, Bagnaia tak akan puas dengan situasinya di Ducati. Oleh sebab itu, Pernat berspekulasi Bagnaia akan Aprilia, sedangkan Martin ke Ducati.

"Dan kemudian, sebuah ide gila. Di sini, jika di akhir tahun situasi Bagnaia dan Martin tetap seperti ini dan kemudian pertukaran tempat? Bagnaia di Aprilia, Martin di Ducati," ucap Pernat dikutip dari GPOne.

Baca Juga: Marc Marquez Kejar Rekor Juara Valentino Rossi, Targetkan Gelar MotoGP 2025

Menurutnya memang tidak ada yang membicarakan tentang ini, tapi kenapa tidak? Tidak masuk akal Bagnaia tetap di Ducati dengan situasinya seperti ini.

"Sedangkan Martin sempat ingin pergi, kita tahu soal itu. Jadi mengapa tidak? Memang ide yang gila, tapi coba pikirkan," tutup Pernat.