POPULAR STORIES

Penjualan Mobil Secara Online Lebih Mudah, Diler Mobil Masih Butuh Sales?

Penjualan Mobil Secara Online Lebih Mudah, Diler Mobil Masih Butuh Sales?

KabarOto.com - Saat pandemik Covid-19, hampir seluruh aktivitas dilakukan secara online. Termasuk penjualan mobil, penawaran, test drive sampai pembayaran dilakukan secara online. Ini menjadi cara penjualan yang paling ampuh bagi diler mobil dan dinilai efektif.

Lalu bagaimana nasib tenaga penjual atau sales jika penjualan secara digital ini trus dikembangkan, akankah mengurangi jumlah sales danberganti dengancara penjualan online yang lebih simple.

Baca juga: Penjualan Membaik, Ini Capaian Toyota Astra Motor

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, mengatakan, tenaga penjual ini menurut dia masih sangat dibutuhkan. Posisi mereka menjadi yang terdepan terdepan di sektor penjualan.

"Justru dibutuhkan karena kebutuhan konsumen itu kan berbeda. Jadi ketika akan membeli mobil, konsumen itu punya profile-nya yang berbeda-beda," jelas Anton Jimmi saat jumpa pers virtual denganmedia, belum lama ini.

Anton memberi contoh, konsumen yang baru pertama kali membeli mobil membutuhkan sosok sales, dan mereka akan memiliki banyak pertanyaan tentang mekanisme, caramenghitung kredit, layanan purna jula dan hal lainnya yang tidak bisa dijelaskan dengan cara online.

Kemudian menurut dia, konsumen juga tetap akan mengajukan pertanyaan tentang kepenguruan kendaraan, seperti proses atau cara tukar tambah mobil, menghitung pajak, atau pembelian.

Baca juga: Modellista Bikin Toyota Camry Jadi Elegan Dan Keren

Cara berkomunikasi saja mungkin yang berubah, dulu dilakukan dengan tatap muka langsung, saat ini konsumen dan sales bisa berkomunikasi melalui aplikasi di daluran chat dan alat komunikasi modern lainnya.

"Dulu selalu face to face, tapi sekarang lewat Whatsapp, Zoom, dan lainnya," tambah dia.

Saat ini, Toyota menjalankan cara melatih tenaga penjual untuk berkomunikasi dengan konsumen, dan memperkenalkan dunia digital serta membiasakan untuk menggunakannya.

"Saya rasa human touch dari frontline akan tetap jalan, karena kebutuhan dan pertanyaan konsumen itu kan beda-beda," tambah Anton. Hanya saja, dia mengakui, cara berkomunikasi yang saat ini berbeda mengikuti perkembangan zaman.