KabarOto.com - Perekonomian global di tahun 2023 diprediksi melambat. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) tetap berusaha untuk meningkatkan ekspor ke beberapa negara tujuan.
Pemerintah pun terus menggencarkan strategi diversifikasi negara tujuan ekspor, untuk tetap mempertahankan kontribusi ekspor nasional yang selama ini berperan dalam pemulihan ekonomi Indonesia.
Hal ini selaras dengan upaya yang dilakukan TMMIN tahun lalu, berhasil membuka pasar eksporke Australia. Tahun ini akan menambah negara tujuan ekspor ke kawasan Afrika.
Baca Juga: 331 Ribu Penjualan, Toyota Klaim Kuasai Pasar Otomotif Nasional 31,6%
Selain harus mempertahankan tren pertumbuhan ekspor positif, industri otomotif nasional juga memasuki transformasi kendaraan, dengan teknologi elektrifikasi.
Pengembangan industri lokal untuk komponen kendaraan, penguatan kemampuan SDM nasional yang menyeluruh di industri otomotif, meliputi rantai pasok dan seluruh stakeholder, serta penyelarasan roadmap industri, dan kebauran energi nasional serta emisi Indonesia.
Baca Juga: Ekspor Toyota Ke Mancanegara Mencapai 297 Ribu Unit, Pecahkan Rekor Setelah 35 Tahun
“Peta jalan pengembangan kendaraan elektrifikasi Toyota di Indonesia memiliki tujuan yang sama, yaitu mengurangi karbon untuk masa depan yang lebih hijau,” ujar Bob Azam selaku Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN.
Dalam rangka mengurangi emosi gas buang, Bob memberikan cara, yakni eskalasi kemampuan SDM dalam negeri, investasi pengembangan manufaktur otomotif. Sampai menyediakan ragam teknologi elektrifikasi yang lengkap, sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia dan permintaan pasar global.
