POPULAR STORIES

Permudah Akses, Pemerintah Tuntaskan Pembangunan 120 Jembatan Gantung

Permudah Akses, Pemerintah Tuntaskan Pembangunan 120 Jembatan Gantung Jembatan gantung (PUPR)

KabarOto.com - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dikabarkan telah menyelesaikan sebanyak 120 jembatan gantung, yang tersebar di sejumlah provinsi di Indonesia.

Jembatan tersebut, dibangun untuk memperlancar mobilitas dan memangkas waktu tempuh antar desa, yang sebelumnya harus memutar jauh akibat dipisahkan oleh kondisi geografis Indonesia, seperti lereng, bukit, jurang, ataupun sungai.

Baca Juga: Galeri Foto Bus Mercedes-Benz OH 1626 Avante H8

"Hadirnya jembatan ini, akan mempermudah dan memperpendek akses warga masyarakat perdesaan menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.

Dari total 120 jembatan yang telah selesai tersebut, berada di Provinsi Aceh sebanyak 2 unit, Sumatera Utara (6 unit), Riau (2 unit), Sumatera Barat (5 unit), Sumatera Selatan (3 unit), Lampung (1 unit) Banten (4 unit), Jawa Barat (28 unit) dan Jawa Tengah (9 unit).

Menghubungkan antar desa

Kemudian di DIY (2 unit), Jawa Timur (16 unit), Bali (1 unit), NTB (2 unit), NTT (5 unit), Kalimantan Barat (6 unit), Kalimantan Tengah (5 unit), Sulawesi Selatan (9 unit), Sulawesi Barat (3 unit), Sulawesi Tengah (5 unit), Sulawesi Tenggara (2 unit), Sulawesi Utara (1 unit), Maluku (1 unit), dan Papua (2 unit).

"Penggunaan material jembatan gantung seperti baja, kabel, dan baut juga menggunakan produk dalam negeri buatan Indonesia," jelas Basuki.

Dapat dilalui kendaraan roda dua

Salah satu jembatan gantung, yang dibangun dengan rangka baja dan beton, berada di Kampung Kaye Distrik Agats Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.

Baca juga: Honda Civic Type R Limited Edition, Lebih Fokus Ke Sirkuit

Hal itu dilakukan, karena kondisi geografis daerah tersebut berupa rawa. Jembatan gantung, dibangun sepanjang 72 meter dengan lebar 1,6 meter, untuk menghubungkan Kampung Keye menuju Ibu Kota Kabupaten Asmat, Agats.

Basuki mengungkap, ada beberapa kriteria dalam membangun jembatan. Di antaranya adalah pemilihan lokasi, lalu faktor pelajar sekolah dan ekonomi antar desa, dan jembatan lama yang dalam kondisi kritis atau bahkan runtuh.

"Lalu kondisi jalan akses memungkinkan untuk memobilisasi rangka jembatan, menghubungkan minimal dua desa, dan akses memutar apabila tidak ada jembatan cukup jauh atau minimal 5 km," pungkas Basuki.