KabaOto.com - Awal tahun menjadi waktu yang tepat untuk membangun kerja sama antar-instansi. Tak terkecuali Pertamina, awal tahun ini ada lagi kerja sama yang dilaksanakan pihak Pertamina dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Penandatanganan kerja sama dilaksanakan pada 17 Januari kemarin.
Bertempat di Executive Lounge, Kantor Pusat Pertamina, penandatanganan dilakukan oleh Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra dan Dirjen Kuathan Kemenhan Mayor Jenderal (TNI) Bambang Hartawan.
Kerja sama yang dilaksanakan Pertamina dan Kemenhan terkait dengan jual beli Bahan Bakar Minyak (BBM), Bahan Bakar Gas (BBG), dan pelumnas. Ini digunakan untuk kebutuhan operasional Kemenhan di seluruh Indonesia untuk jangka waktu 3 tahun, terhitung mulai tahun 2019.
Pada kesempatan ini juga, Basuki Trikora Putra selaku Direktur Pemasaran Korporat Pertamina menyampaikan rasa terima kasihnya. Karena Pertamina telah diberi kepercayaan oleh Kemenhan untuk menyuplai kebutuhan energi mereka selama ini. Saat ini Pertamina melakukan suplai BBM untuk Kemenhan dengan jumlah 400.000 kiloliter per tahun.
Mayor Jenderal TNI, Bambang Hartawan juga memberikan apresiasinya, "Dengan kesepakatan ini, kami jadi bisa memastikan security of supply BBM, BBG, dan pelumnas untuk menunjang kegiatan TNI dalam menjaga ketahanan negara."
Berkaitan dengan perkembangan penerapan mandatori B20, diharapkan kedua belah pihak dapat lebih cepat beradaptasi dengan Sistem Informasi Alokasi Pengiriman Produk (SIAAP). Karena sudah beberapa kali disosialisasikan oleh Pertamina ke lingkungan TNI.
Baca Juga: Hemat Bahan Bakar, BRT Trans Semarang Gunakan Bahan Bakar Gas
Terkait perkembangan implementasi mandatori B20, Basuki berharap kedua belah pihak dapat lebih cepat beradaptasi dengan Sistem Informasi Alokasi Pengiriman Produk (SIAAP) yang sudah beberapa kali disosialisasikan Pertamina ke lingkungan TNI.
Selama ini layanan suplai BBM, BBG, dan pelumas Pertamina kepada TNI telah berjalan dengan baik. Seperti pengembangan SIAPP, pelayanan suplai BBM secara Franco hingga ke daerah terpencil juga dapat terpenuhi dengan menggunakan multi moda transportasi darat laut.
