KabarOto.com - Sejak awal pekan ini masyarakat hampir di seluruh wilayah Indonesia melakukan aksi unjuk rasa menolak pengesahan UU Cipta Kerja. Kontroversi terkait hal tersebut memang sudah terjadi sejak awal saat masih menjadi Rancangan UU.
Pada Kamis (8/10), demonstran di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya akhirnya menyuarakan pendapat di depan Istana Merdeka. Lalu lintas pun dilakukan rekayasa pengalihan arus agar tidak padat atau terjadi kemacetan.
Baca Juga: Sudah 3 Bulan, Unit Ujicoba Bus Listrik Transjakarta Pamit
Nahas, saat malam hari beredar kabar beserta video di media sosial bahwa Halte serta bus Transjakarta menjadi amukan massa. Kabarnya, perusakan fasilitas umum ini dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Aksi penjarahan dan pembakaran dilakukan ke beberapa halte, antara lain:
1. Bundaran HI (Kor 1)
2. Sarinah (Kor 1)
3. Tosari Baru (Kor 1)
4. Tosari Lama (Kor 1)
5. Karet Sudirman (Kor 1)
6. Sentral Senen (Kor 5)
7. Senen arah P Gadung (Kor 2)
8. Senen arah HCB (Kor 2)
Sedangkan halte yang dirusak oleh oknum yaitu:
1. HCB (Kor 1)
2. BI (Kor 1)
3. Gambir 1 (Kor 2)
4. Sumber Waras (Kor 3)
5. Grogol 1 (Kor 3)
6. Dukuh Atas 1 (Kor 1)
7. Petojo (Kor 8)
8. Benhil (Kor 1)
9. Rs Tarakan (Kor 8)
10. Kwitang (Kor 2)
Baca Juga: Luncurkan Aplikasi Tije, Naik Bus Transjakarta Kini Bermodal Smartphone
Terkait halte yang dibakar diketahui bahwa layanan sudah berhenti beroperasi sejak 16.30 WIB, sementara api mulai berkobar sekitar 17.07 WIB. Seluruh petugas dan pelanggan yang ada di lokasi juga berhasil dievakuasi, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
Menurut data dari Transjakarta (8/10), ada 18 halte yang rusak dan dibakar. Namun, setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau lokasi, total setidaknya ada 20 halte yang rusak. Total kerugian yang dialami Pemprov DKI dari hancurnya puluhan halte itu diperkirakan mencapai Rp 55 miliar.
"Total kerusakan ada 20 halte. Diperkirakan kerugian sekitar kerusakan lebih 55 miliar," ujar Anies melalui keterangannya.
