POPULAR STORIES

Rolls-Royce Wraith 2017, Hadiah Anak Untuk Bapaknya

Rolls-Royce Wraith 2017, Hadiah Anak untuk Bapaknya David Sri

KabarOto.com - Di Jepang, Rolls-Royce masuk dalam kategori mobil impor (import car). Kalau di Tanah Air, masuk dalam segmen mobil premium. Yang pasti, baik di sana atau di sini, tak sembarangan yang pakai. KabarOto sudah ke Jepang, berulang kali, malah tak pernah melihat mobil ini di jalanan, bahkan di depan hotel bintang lima sekalipun.

Saya hanya bisa melihatnya di ruang pameran mobil modifikasi, seperti Osaka Auto Messe atau Tokyo Auto Salon. Di Jakarta, saya mampu menemukannya di jalan protokol atau bahkan di parkiran khusus club malam di utara ibukota.

Bukan di ruang pameran atau kontes modifikasi yang banyak diadakan di Jakarta. Tapi itupun saya memergoki yang versi empat pintu. Berjalan perlahan, berwibawa. Ada supirnya, yang biasanya bertampang tegas dan siap selalu menjaga dan membukakan pintu majikannya.

Baca Juga: Bugatti Veyron Berbalut Marmer Ini Berhasil Mencuri Perhatian

Sedangkan Wraith adalah pendobrak dalam sejarah Rolls-Royce, karena ini merupakan hal yang paling dekat dengan mobil sport yang pernah dihasilkan. Dalam sejarahnya, nama 'Wraith' pertama kali digunakan Rolls-Royce pada tahun 1938, namun mobil perusahaan tersebut membuat nama untuk dirinya sendiri sebagai mesin balap yang terkenal di dunia saat itu. Wraith pada dasarnya adalah versi coupe dari kendaraan 'terkecil', Ghost.

Kali ini, saya bisa melihat Wraith, yakni Ghost versi dua pintu. Tentu semakin jarang populasinya. Orang yang berpikiran membeli versi 2 pintu dari sebuah sedan super premium, mungkin adalah orang yang berpikiran maju, unik tapi otentik. Saya tak akan beritahu nama kepanjangannya, tapi dari kode alfabet di belakang angka pelat nomor itu adalah inisial sang pemilik.

Usianya masih kepala 3. Ada rajah di beberapa bagian tangan kanannya. Workaholic, dan sangat persistence terhadap life goal-nya. Saya bocorkan saja bahwa mobil adalah hadiah dari THL untuk ayahandanya, yang biasa kami panggil Babeh. Harganya?

Well, coba cari saja di Google tentang harga Wraith produksi 2016, lantas kalikan dengan kursnya dan kalikan lagi 2-3 kali lipat dengan kurs Rupiah. Jadi, harga memang pada akhirnya relatif. Yang mutlak adalah ini kado anak buat bapak. Inilah yang tak ternilai. Hats off. Nothing compare that feelings.

Saat akan peliputan, modal saya hanya hasil googling. Versi dua dimensi, yang kemudian saya bandingkan dengan hasil pencarian di Youtube. Dag dig dug juga menunggu Wraith ini. Di sebuah titik perumahan elit, saya menelpon Teguh sekadar memastikan ia tak meleset sasaran.

Tak lama saya merinding. Perasaan seperti inilah yang muncul manakala saya melihat Rolls-Royce Wraith masuk ke sudut kerling mata saya. Gede, bos! Kencang pula, tanpa bebunyian aneh dari knalpot. Segalanya bagaikan menunggu meet and greet dengan artis dunia. Tapi spirit sporty yang bertolak belakang pada aura Rolls-Royce selama ini, tidak membuat mereka turun derajat dengan menggunakan kata ‘sporty’ sebagai esensi coupe.

Dalam literaturnya, mereka mengganti kata ‘sporty’ dengan ‘mobil yang paling dinamis’. Untuk semua itu, memang ditujukan bagi kompetitornya, seperti Bentley Continental GT, Mercedes S Class Coupe dan Ferrari F12 Berlinetta, namun harganya hampir dua kali lipat.

Baca Juga: KTM Duke 200 Scrambler Milik Wendi Cagur. Ini Gue Banget!

Berita Terkait

Berita Terkait