KabarOto.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) beberapa waktu terakhir bergerak cenderung melemah. Bahkan, nilai tukar sempat menyentuh level Rp 15.000 per USD atau tingkat terburuk sejak krisis ekonomi 1998 lalu. Dampaknya mempengaruhi beberapa model impor utuh atau completely build-up (CBU) pun turut mengalami kenaikan harga.
Industri otomotif menjadi salah satu industri yang turut mengalami dampak cukup signifikan karena melemahnya Rupiah terhadap Dolar. PT Honda Prospect Motor (HPM) selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Honda di Indonesia mengaku bahwa dampak melemahnya Rupiah terhadap Dolar mempengaruhi harga dari jajaran produk mereka yang dipasarkan di tanah air.
Baca juga: Wuiihh.. Harga All New Honda Brio Rp 139 Juta Hingga Rp 190 Juta
"Pengaruhnya tentu ada, khususnya untuk produk-produk yang masih impor yang langsung terkena imbasnya. Untuk kenaikannya itu sekitar satu persen untuk semua model yang masih impor," ujar Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT HPM.
Lebih jauh Ia pun mengatakan bahwa model-model yang masih diimpor itu antara lain seluruh jajaran produk sedan, lalu Honda Civic Hatchback dan Type R, hingga Odyssey. "Beberapa model yang mengalami kenaikan harga hanya itu saja, saat ini kami pun sedang monitor perkembangan Dolar AS, karena yang sudah diproduksi di dalam negeri tidak terkena imbasnya," katanya.
Selain itu, Jonfis pun menyatakan bahwa kondisi seperti ini bukanlah pertama kali terjadi di Indonesia, namun sudah beberapa kali. "Kondisi ekonomi yang seperti ini bukan satu dua kali terjadi, jika apabila Rupiah mengalami pelemahan, maka bukan kebiasaan Honda untuk langsung menaikan harga. Kami akan lihat dulu, dan harapan kami tentunya kondisi seperti ini cepat pulih kembali," tutupnya.
