Satu Unit Hyundai Kona Electric Gunakan 216 Sel Baterai Buatan Dalam Negeri, Ini Prosesnya

Pradia Eggi
Pradia Eggi
Kamis, 15 Mei 2025
Satu Unit Hyundai Kona Electric Gunakan 216 Sel Baterai Buatan Dalam Negeri, Ini Prosesnya

Proses Pembuatan Sel Baterai untuk Hyundai Kona Electric (Eggi/KabarOto)

Ukuran: 14
Font:
Audio:
Ctrl/Cmd + +/- untuk ukuran font
Ctrl/Cmd + F untuk fokus jenis font
Ctrl/Cmd + 0 untuk reset
Ctrl/Cmd + P untuk play/pause/resume audio
Ctrl/Cmd + S untuk stop audio

KabarOto.com - Kemandirian industri mobil listrik nasional semakin terfasilitasi. Seperti Hyundai Kona Electric yang dirakit secara lokal, kini sudah memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 80%. Bagian produksi dalam negeri tersebut termasuk pada lini baterai, hal ini tidak terlepas dari sinergi ekosistem EV yang dihadirkan Hyundai di Indonesia.

Lewat integrasi yang terukur, pabrik baterai Hyundai PT HLI Green Power, Cikarang, Jawa Barat menjadi lokasi utama pembuatan baterai EV, sekaligus sebagai tempat produksi sel baterai lithium-ion pertama dan terbesar di Asia Tenggara.

Proses pembuatan baterai ini meliputi beberapa tahap. Seperti pemantauan KabarOto di lokasi, pembuatan baterai mobil listrik tersebut dimulai dari adonan padat, lalu dicetak menjadi lempengan katoda dan anoda, kemudian dikontrol secara ketat hingga tahap pengemasan baterai yang presisi.

Caption

"Sel baterai ini dirancang secara signifikan untuk jarak tempuh dan performa baterai, diproduksi otomatis dengan lingkungan yang bersih dan kualitas kontrol yang ketat untuk memenuhi standar keselamatan Hyundai Motors," ungkap Ki Chul Hong, Chief Executive Officer PT HLI Green Power saat dijumpai KabarOto di Karawang, Jawa Barat, Rabu (14/5/2025).

Kona Electric Gunakan 216 Sel Baterai

Ubaidah Ibnul Jarrah, Professional Cell Technology Team PT HLI Green Power menjelaskan proses dan jumlah baterai yang digunakan untuk Hyundai Kona Electric.

"Satu sel baterai ini beratnya 1 kilogram untuk Hyundai Kona Electric membutuhkan 216 sel baterai," ujarnya.

Baca Juga: Baterai Mobil Listrik Lithium-Ion Hyundai Tidak akan Rusak atau Menimbulkan Asap

Baterai Cacat Produksi Tidak Digunakan Kembali

Tingkat kesempurnaan produksi baterai listrik PT HLI Green Power menyentuh 98,5 %, ia juga menjelaskan proses baterai yang tidak lolos secara fisik tidak akan digunakan kembali.

"Ada beberapa cacat produk yang harus stop line, ini terlalu kritikal untuk diusahakan menjadi produk lagi jadi kita akan buang, recycle itu untuk pengolahan limbah saja jadi kita buang bukan untuk di recycle jadi produk lagi muter diproduksi, jadi dimusnahkannya di luar bukan di Indonesia," ungkapnya kepada KabarOto.

Dalam kesempatan yang sama, ia pun menjelaskan soal pemantauan sel baterai yang dilakukan secara ketat untuk memastikan kualitas dan keamanannya.

"Kita sudah ada proses monitoring performa selama 10 hari, itu yang paling kita jaga itu proses paling kritikal kita membuang mana baterai yang bad product mana yang good product," jelasnya.

Baca Juga: Hyundai Perkenalkan Proses Pembuatan Mobil Listrik di HLI, HEI dan HMMI

Setelah sel baterai selesai diproduksi, komponen tersebut dikirim ke PT Hyundai Energi Indonesia (HEI) di Cikarang untuk dirakit menjadi baterai pack, unit baterai utuh dan siap pakai dilengkapi sistem pendingin, pengaman dan pengendali elektronik, baterai tersebut akan ditanam sekaligus menjadi sumber daya bagi Hyundai Kona Electric.

Tags:

#HLI Green Power (HLI) #PT Hyundai Motor Manufactúring Indonesia (HMMI) #Hyundai Kona Electric

Bagikan

Berita Terkait

Bagikan