KabarOto.com - Bagi penggemar otomotif, merek motor Jawa sudah tidak asing lagi. Namun, jangan mudah tertipu namanya, sebab produk ini tidak lahir di pulau Jawa Indonesia. Simak sejarahnya yuk!
Motor Jawa berawal dari Eropa, tepatnya lahir di Republik Ceko pada tahun 1929. Melansir laman resmi Jawa Motorcycle, nama "Jawa" merupakan akronim yang menggabungkan dua nama pendirinya, yakni Frantisek Janecek dan Wanderer.
Baca Juga: Ini Bengkel Konversi Motor Listrik Yang Terdaftar Di Kementerian ESDM
Produk pertama yang diluncurkan adalah Jawa 500, motor buatan Eropa ini dibekali mesin 4 tak berkapasitas 500 cc, mampu menghasilkan tenaga 18 dk. Pada saat itu, motor ini dibanderol cukup mahal.
Selanjutnya, merek motor ini terus mengembangkan model baru. Pada tahun 1930-an, Jawa berkolaborasi dengan seorang teknisi berpengalaman asal Inggris bernama GW Patchett. Kerja sama ini menghasilkan produk Jawa 175, dibekali mesin 2 tak silinder tunggal, berkapasitas 175 cc. Menawarkan kinerja andal dan harga lebih terjangkau.
Meskipun Jawa menghadapi tantangan selama Perang Dunia I dan II, mereka berhasil bertahan dan tidak mengalami kegagalan. Namun, pada 1996, merek Jawa mengalami kejatuhan dan berhenti beroperasi. Kisah Jawa belum berakhir di sana.
Baca Juga: Beli Motor Listrik Subsidi Lebih Mudah, Ini Persyaratannya
Perusahaan otomotif asal India, Mahindra, menghidupkan kembali merek ini. Melalui anak perusahaannya, Classic Legends Private Limited (CLPL), berhasil mendapatkan lisensi merek Jawa pada tahun 2016. Mereka pun mendapat kesempatan memproduksi kembali sepeda motor dengan merek Jawa.
Kemudian, Jawa kembali hadir dengan tiga model baru pada 2018 yang mempertahankan desain motor klasik. Meskipun mengusung gaya retro, sepeda motor Jawa yang baru tetap menghadirkan inovasi dan teknologi terkini, sehingga tetap relevan dengan kebutuhan para penggemar sepeda motor modern.
