Semakin Diminati, Bajaj Kembali Kembangkan Motor Bertenaga Gas Alam

KabarOto.com - Setelah resmi meluncurkan Bajaj Freedom CNG 125 awal tahun ini, pabrikan otomotif asal India tersebut kembali mengembangkan kendaraan dengan tenaga CNG (Compressed natural gas) atau gas alam. Hal ini tak terlepas dari kesuksesan model sebelumnya.

Seperti dilansir Rideapart, tercatat bila motor tersebut terjual lebih dari 100.000 unit dan melampaui target yang ditetapkan perusahaan. Menjadi sepeda motor CNG pertama Bajaj, Freedom CNG 125 mendapat pujian karena harganya sangat terjangkau.

Selain itu, motor ini juga mudah dari sisi perawatan dan memiliki emisi gas buang yang sangat rendah. Tak heran, jika Freedom hanyalah permulaan dari proyek perusahaan yang berfokus pada bahan bakar CNG.

Bajaj Siap Tingkatkan Produksi Motor Bahan Bakar CNG

CEO Bajaj Auto, Rajiv Bajaj juga menjelaskan visi perusahaan untuk menggunakan bahan bakar CNG. Dalam penuturannya, Ia menyebut bahwa perusahaan akan segera meluncurkan model CNG lainnya. Bajaj juga mengumumkan bila perusahaan memiliki siap memproduksi 100.000 kendaraan roda dua bertenaga CNG per bulan.

Baca Juga: Gunakan Bahan Bakar Gas Alam, Bajaj Freedom CNG 125 Dijual Mulai Rp18 Jutaan

Meluasnya penggunaan kendaraan roda dua bertenaga CNG memang cukup menarik perhatian di India. Pemerintah juga tengah berupaya mencapai keseimbangan antara keterjangkauan dan pengurangan emisi dari kendaraan bermotor.

Melihat hal ini, Bajaj berkomitmen untuk memanfaatkan CNG karena perusahaan berharap segmen produknya tumbuh secara signifikan menjadi 40.000 sepeda motor CNG per bulan pada tahun 2025.

Baca Juga: Siap Meluncur, Intip Bocoran Motor Listrik Bajaj Chetak 2903

Pada dasarnya, bahan bakar CNG memiliki hubungan yang erat dengan wilayah Asia, Afrika, dan belahan dunia lainnya dalam 10 tahun terakhir. Penggunaan bahan bakar CNG diharapkan mampu menggantikan produksi bahan bakar fosil yang harganya semakin meningkat.

Meski demikian, sepeda motor yang menggunakan bahan bakar CNG cenderung berbobot berat. Hal ini tak terlepas dari sistem bahan bakar yang cukup besar, dan menjadi titik terlemah dari produk di grup ini.