Sepeda Motor Listrik Honda EM1 e: Ternyata Harus Ditangani Mekanik Khusus, Ini Alasannya

KabarOto.com - Sepeda motor listrik Honda EM1 e: yang telah diluncurkan Astra Honda Motor (AHM) beberapa waktu lalu, diklaim harus diperlakukan secara khusus saat tiba waktu servis.

Contoh diler yang menangani pelayanan skuter listrik pabrikan sayap tersebut adalah Wahana Honda yang berada di Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Bagi pemilik Honda EM1 e: akan mendapatkan akses khusus untuk servis motor dengan jalur spesial atau fast track.

Rupanya, hal ini memang merupakan sebuah SOP bagi setiap main dealer yang menangani motor listrik Honda EM1 e:. "Ketika ada pengguna Honda EM1 e: ingin servis, nomor antrean pun berbeda dan mereka akan lebih didahulukan," ujar Wahyu Budhi selaku Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati.

Baca Juga: Aki Motor Listrik Honda EM1 e: sama dengan beAT, Namun Tidak Semudah Itu Menggantinya

Tak hanya jalurnya yang berbeda, mekanik yang menangani pun punya klasifikasi tersendiri, "mereka adalah mekanik yang sudah dilatih menangani motor listrik Honda, mekanik dari AHASS yang spesialis menangani motor listrik akan memiliki bordiran berlogo petir pada lengan kanan seragamnya," lanjutnya.

Menurutnya, logo tersebut memiliki arti bahwa mereka sudah lulus dalam pelatihan servis motor listrik yang cara penanganannya berbeda dengan motor bensin. "Sebenarnya, itu juga terkait keamanan motor listrik, jika tidak terbiasa bisa risiko kena sengat atau setrum listrik," kata Wahyu.

Baca Juga: Begini Rasanya Kendarai Motor Listrik Honda EM1 e: di Jalan Basah dan Kering

Ia melanjutkan, kalau alat-alat kerja untuk motor EM1 e: pun berbeda, seperti kunci-kunci yang memiliki isulator, terbuat dari karet. "Selain itu juga setiap area kerjanya ada karpet isolator yang bisa menahan arus listrik sampai 70 Volt," tambahnya.

"Saat mekanik khusus motor listrik ini bekerja, mekanik lain yang tidak memiliki pengamanan anti listrik, juga tidak boleh mendekat. Hal ini karena motor listrik Honda EM1 E: memiliki arus DC yang cukup besar, yaitu 50 Volt. Alhasil memang berbahaya karena risiko tersetrumnya tinggi," tutupnya.