POPULAR STORIES

Strategi Mobil Listrik Chery Omoda E5 Ramaikan Asia Tenggara Dan Ekspansi Ke Eropa

Strategi Mobil Listrik Chery Omoda E5 Ramaikan Asia Tenggara dan Ekspansi ke Eropa Chery Omosa E5 (KabarOto/Kipli)

KabarOto.com - Perhatian Chery untuk pasar kendaraan energi baru ditekankan pada kawasan Asia Tenggara. Chery melihat keoptimisan negara-negara Asia Tenggara untuk menggunakan kendaraan listrik.

Di Indonesia, Chery telah menandatangani kontrak strategis dengan Kementerian Perindustrian. Dukungan pemerintah Indonesia terhadap Chery di Indonesia juga ditunjukkan dengan kehadiran Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada seremonial produksi perdana kendaraan listrik Chery Omoda E5.

Baca Juga: Terpesan 400 Unit, Chery Omoda 5E Dipastikan Terkirim Ke Konsumen Januari 2024

Ia melalui staf khususnya melakukan pemesanan untuk 12 unit Chery Omoda E5. Di Malaysia, Kementerian Perdagangan Internasional dan Industri juga menyatakan dukungan strategis untuk pengembangan Omoda dan penerapan energi baru di Malaysia.

“Respon proaktif Chery untuk berkontribusi pada pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia mendapat sambutan yang sangat baik. Bersama Kementerian Perindustrian Indonesia, kami telah menandatangani perjanjian investasi dan lokalisasi produk. Kesepakatan ini akan membuka jalan bagi rencana Chery membangun membangun pusat produksi Chery Omoda E5 dan mengekspor kendaraan energi baru di Indonesia,” papar Harry Kamora, Vice President PT Chery Sales Indonesia.

Baca Juga: Kenalan Dengan 6 Mode Berkendara Chery Omoda 5 GT AWD

Secara spesifikasi, Chery Omoda E5 dapat menempuh jarak hingga 430 KM berdasarkan hasil uji Worldwide Harmonized Light Vehicle Test Cycle (WLTC) dengan sekali pengisian daya.

Sementara itu, modelnya dilengkapi dengan fitur pengisian cepat yang mampu mengisi daya baterai dari 30% hingga 80% dalam waktu kurang lebih 30 menit. Konsumsi listriknya diklaim sebesar 15,3 kWh per 100 KM.

Sesuai dengan rancangan strategisnya, Chery Omoda E5 akan diluncurkan secara bertahap di berbagai kawasan termasuk Uni Eropa, Amerika Tengah dan Selatan, serta Asia Tenggara pada paruh pertama tahun 2024.