Tantangan Merawat Citroen 2CV 1980, Mobil Antik Asal Prancis yang Suku Cadangnya Langka

KabarOto.com - Citroen 2CV adalah mobil kompak ikonik asal Prancis yang diproduksi dari 1948 hingga 1990. Kendaraan ini memiliki sejarah unik, karena awalnya dirancang untuk petani pedesaan Prancis yang sebelumnya masih menggunakan kuda atau kereta andong. Dengan kehadiran 2CV, para petani dapat bekerja lebih efisien dan cepat.

Marius, pemilik Citroen 2CV lansiran 1980, menyatakan bahwa nilai mobil ini kini sulit ditentukan karena tergolong koleksi langka.

“Citroen 2CV tidak memiliki harga patokan, tapi yang jelas sekarang sudah tinggi, berkisar antara Rp200 juta hingga Rp300 juta. Bahkan saya pernah menemukan unit yang ditawar sampai Rp600 juta,” ujar Marius

Baca Juga: Citroën 2CV Van Produksi 1970 Ini Mempesona, Digunakan untuk Harian si Pemilik

Pengalaman Berkendara yang Berbeda

Citroen 2CV tahun 1980 dibekali mesin flat-2 karburator berkapasitas 602 cc. Mesin ini menghasilkan tenaga sebesar 29 dk dan torsi 39 Nm. Meskipun tidak dilengkapi radiator, sistem pendinginan berbasis udara membuatnya jarang mengalami overheat karena sirkulasi udara yang optimal. Konsumsi bahan bakarnya pun sangat efisien, mencapai 25-30 kpl untuk rute kombinasi, kecepatan maksimal mobil ini mencapai 110 kpj.

Salah satu keunggulan utama 2CV terletak pada sistem suspensinya. Dengan menggunakan pegas trailing arm yang menghubungkan keempat roda dan peredam kejut vertikal, mobil ini mampu menyerap guncangan dengan sangat baik, termasuk saat melintasi polisi tidur atau jalanan bergelombang. Sehingga penumpang nyaman dan barang didalam terjaga dengan baik.

Baca Juga: Konsumsi BBM Citroën C3 Aircross, Sanggup Libas 407 Km Sekali Isi

Meski nyaman, Citroen 2CV tetap mempertahankan kesederhanaannya. Mobil ini tidak dilengkapi power steering, booster rem, sistem AC, maupun fitur hiburan di dalam kabin.

Keempat rem mobil ini juga masih menggunakan tromol sehingga butuh jarak lebih untuk pengereman. Memang hal ini ditujukan untuk kemudahan perawatan dan ketahanan jangka panjang.

Ketertarikan dan Tantangan dalam Merawatnya

Sebagai penggemar Citroen klasik, Marius mengaku tertarik pada model yang masih menggunakan sistem pendingin udara (aircooled).

“Saya menyukai Citroen jadul yang menggunakan aircooled karena perawatannya relatif mudah, meskipun kendalanya ada di spare part,” jelasnya.

Baca Juga: Tak Gunakan Progressive Hydraulic Cushions, Citroën C3 Aircross Diuji 640 Kilometer Masih Nyaman?

Komponen orisinal Citroen 2CV kini semakin langka, bahkan di negara asalnya, Prancis. Banyak pemilik di Indonesia terpaksa menggunakan suku cadang custom atau memodifikasi dengan parts dari mobil lain, seperti kabel busi, rem, karburator, hingga kipas mesin.

“Bagi siapa pun yang ingin merawat Citroen, perlu kesabaran ekstra dan jaringan relasi yang luas. Bergabung dengan forum atau komunitas Citroen Aircooled sangat membantu dalam mencari informasi perawatan maupun suku cadang,” tutup Marius.