POPULAR STORIES

Target Marcus Yeo, Bawa Audiofrog Bersaing Di Pasar Audio Indonesia

Target Marcus Yeo, Bawa Audiofrog Bersaing di Pasar Audio Indonesia foto: Audiofrog

KabarOto.com – Audiofrog merupakan merek audio asal California, Amerika Serikat yang memasarkan produk speaker, subwoofer dan tweeter.

Bersama dengan nama besar seperti Andy Wehyemer dan Gary Biggs, Marcus Yeo yang merupakan Presiden Audiofrog Asia Pasific ini masuk ke pasar Indonesia pada 2015. Di negara asalnya, merek Audiofrog tidak perlu diragukan lagi. Lalu, bagaimana di Indonesia? Memiliki kualitas yang bagus saja belum tentu sebuah merek dapat bersaing dengan produk lain.

Baca juga: Berkat Audiofrog, Tata Suara Mitsubishi Xpander Ini Serasa Nonton Konser Live

Melalui sesi wawancara online, Marcus Yeo bercerita kepada KabarOto soal bagaimana Audiofrog masuk ke pasar Indonesia dan bersaing dengan merek audio yang lebih dulu datang.

Arini Yeo dan Marcus Yeo saat mengunjungi pameran mobil GIIAS 2021

Menurut Marcus, setelah pasar mulai pulih setelah resesi, banyak merek terkenal telah berfokus pada produk murah dan ini meninggalkan peluang untuk kualitas produk hi-end, yang dirancang khusus untuk memberikan tata suara hebat di mobil dengan desain yang tepat dan pengujian yang terukur.

Baca juga: Sistem Audio Hi-End Di Mobil Garapan Jeff Auto Sound

“Ada peluang besar untuk membantu teknisi ritel dan pekerja di sini untuk memahami cara kerja audio mobil. Selain itu, hal tersebut sangat cocok dengan rencana pemasaran kami. Semua cukup jelas, kami membatu mereka belajar mengoperasikan audio dengan cara yang benar, lalu keunggulan produk kami akan terlihat jelas,” ungkap pria asli Singapura ini.

Untuk segmentasi pasar, dirinya mengatakan di Amerika Serikat, Audiofrog menjual produk ke pengecer spesialis yang menyediakan pemasangan terbaik.

“Keinginan pelanggan sangat bervariasi dari penggemar musik hingga penggemar mobil. Produknya tidak murah, jadi kebanyakan pelanggan kami memiliki umur sekitar 35 hingga 70 tahun, memiliki karier dan mobil bagus,” ungkap Marcus.

Ia juga mengatakan keunggulan produknya adalah instalasi sederhana, suara yang bagus dan pada perangkat seri GB Audiofrog, distorsi yang dihasilkan sangat rendah.

Instalasi speaker pada Xpander ini seluruhnya andalkan Audiofrog seri GB

Terkait perbedaan tipe konsumen di Amerika Serikat dan Indonesia, Marcus Yeo mengatakan tidak ada perbedaan yang signifikan. "Audio sebagian besar sama di seluruh dunia. Ada beberapa tempat di mana musik lokal terkadang menentukan bagaimana mobil atau ruangan harus disetarakan untuk preferensi konsumen," sambung ayah 2 putra ini.

“Sayangnya, di seluruh dunia, pelanggan terkadang tertipu untuk membeli barang-barang yang sangat mahal dan esoterik yang tidak ada hubungannya dengan kinerja sistem. Hal-hal seperti seharusnya mengionisasi udara sehingga speaker dapat beroperasi lebih efisien, kabel yang sangat mahal, perawatan untuk speaker di mana mereka membayar banyak uang untuk meminta seseorang menyemprotkan "pernis biola" pada speaker atau komponen internal elektronik. Ini semua tipu daya. Itu tidak membuat suara lebih baik,” ungkapnya.

Speaker Audiofrog terpasang pada Wuling Almaz RS karya Jeff Auto Sound

Terakhir, untuk mampu bersaing di pasar audio di Indonesia, Audiofrog sudah menyiapkan strategi pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

“Indonesia adalah negara kepulauan besar yang membentang di seluruh Eropa. Kita harus menyusun strategi berdasarkan kota tingkat 1, tingkat 2, dan tingkat 3. Produk kami baik mobil atau profesional tidak murah, jadi kami harus menyusun strategi dalam kerangka khusus. Target kami dapat mencapai USD 5 juta dalam 4 tahun,” pungkas Marcus Yeo.

Marcus masih yakin peningkatan pasar audio di Indonesia