Test Konsumsi Bahan Bakar Opel Blazer DOHC 1996, Ternyata Irit!

Test Konsumsi Bahan Bakar Opel Blazer DOHC 1996, Ternyata Irit!

Alif Al Tsaqif
Alif Al Tsaqif
Senin, 25 Agustus 2025
Test Konsumsi Bahan Bakar Opel Blazer DOHC 1996, Ternyata Irit!

Opel Blazer DOHC 1996. (Foto : KabarOto)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KabarOto.com - Opel Blazer adalah sport utility vehicle (SUV) ladder frame yang dipasarkan di Indonesia pada 1996 hingga 2006, menjadi salah satu pilihan menarik pada masanya. Berkompetisi dengan Toyota Kijang Kapsul dan Nissan Terrano, Opel Blazer menonjol dalam hal kenyamanan, mulai dari suspensi yang empuk, kabin yang kedap suara, hingga pengendalian yang stabil.

Opel Blazer sejatinya merupakan Chevrolet Blazer yang diproduksi General Motors (GM) untuk pasar Amerika Serikat. Namun, GM mengganti logonya menjadi Opel dengan tujuan meningkatkan citra merek Opel di Asia Tenggara, mengingat saat itu Opel merupakan bagian dari General Motors.

Baca Juga: Nostalgia Opel Blazer, SUV Ladder Frame yang Berjaya di Masanya Kini Harganya Terjangkau

Mesin DOHC 2.200 cc milik Opel Blazer. (Foto : KabarOto)

Opel Blazer dibekali dua pilihan mesin, yakni single overhead camshaft (SOHC) dan double overhead camshaft (DOHC). Unit yang diuji adalah mesin DOHC berkapasitas 2.200 cc dengan tenaga 142 dk pada 5.400 rpm serta torsi 205 Nm pada 4.000 rpm.

Mobil ini hanya menggunakan transmisi manual lima percepatan yang menyalurkan tenaga ke roda belakang.

Konsumsi Bahan Bakar Rute Kombinasi

Pengujian konsumsi bahan bakar dilakukan pada rute kombinasi yang meliputi jalan umum serta jalan tol dengan kondisi lalu lintas sekitar 40 persen padat.

Rute yang ditempuh antara lain Ciputat – BSD – Cisauk – Gading Serpong – BSD – Lebak Bulus – Ciputat. Kecepatan rata-rata saat berada di jalan umum adalah 20 kpj, sementara di jalan tol mencapai 80 kpj.

Bahan bakar yang digunakan adalah bensin beroktan 90 dengan metode pengisian penuh di stasiun pengisian bahan bakar umum Ciputat.

Mobil ini sudah menggunakan teknologi injeksi sehingga pembakaran lebih sempurna dibandingkan kompetitornya, yakni Nissan Terrano 2.400 cc.

Selain itu, Opel Blazer telah dilengkapi kipas pendingin elektrik, sehingga tidak membebani mesin dan membantu efisiensi konsumsi bahan bakar.

Baca Juga: Tertarik Dengan Opel Blazer? Simak Penyakit dan Cara Merawatnya!

Hasil Pengujian

Total jarak pengujian konsumsi bahan bakar Opel Blazer mencapai 97 kilometer. Kondisi perjalanan relatif lancar di jalan tol, namun kerap ditemui kemacetan di jalan umum.

Saat tim KabarOto kembali mengisi bensin beroktan 90 di stasiun pengisian bahan bakar umum Ciputat, tercatat hanya menghabiskan 9 liter.

Dengan demikian, hasil perhitungan menunjukkan konsumsi bahan bakar 97 kilometer : 9 liter = 10,7 kpl. Angka tersebut tergolong irit untuk sebuah mesin 2.200 cc keluaran tahun 1996 dengan odometer mencapai 280.000 kilometer, apalagi seluruh pengujian dilakukan dengan pendingin udara (AC) menyala.

Harga bekas Opel Blazer saat ini berkisar antara Rp20 juta hingga Rp50 juta tergantung kondisi kendaraan.

Baca Juga: Solusi Perbaiki AC yang Kurang Dingin pada Mobil Opel Blazer 1996 - 2006

Opel Blazer DOHC 1996 mendapatkan konsumsi BBM 10,7 kpl untuk rute kombinasi. (Foto : KabarOto)

"Opel Blazer itu kalo mesinnya sehat bisa irit BBM. Bahkan lebih irit dibanding Kijang Kapsul yang 1.800 cc apalagi Nissan Terrano 2.400 cc. Namun kadang masyarakat suka membandingkan dengan mesin 1.500 cc yang modern, jelas terlhat boros. Namun untuk ditahunnya yang menggunakan mesin diatas 2.000 cc, Opel Blazer terbilang irit," ujar Davit Susanto, pemilik Opel Blazer DOHC.

Tags:

#Opel Blazer #Chevrolet Blazer #General Motors (GM)

Bagikan

Berita Terkait

Bagikan