Tidak Ada Tim Formula 1 yang Telah Melampaui Batas Biaya 2024

KabarOto.com - FIA telah mengonfirmasi bahwa tinjauan kepatuhan tim Formula 1 dan produsen mesin terhadap Peraturan Keuangan 2024 telah selesai. Dan tidak ada tim atau produsen mesin yang ditemukan telah melampaui batas biaya (cost cap level).

Sebagai bagian dari tinjauan oleh badan administrasi batas biaya (Cost Cap Administration = CCA) adalah sebuah proses yang berlangsung selama tujuh bulan, ke-10 tim dan kelima produsen mesin Formula 1 telah menyerahkan dokumentasi keuangan dari tahun 2024.

Baca juga: Klasemen Pembalap F1 2025, Lando Norris Terpaut 1 Poin dari Oscar Piastri

Sebuah pernyataan dari FIA menyatakan bahwa semua tim "memberikan dukungan penuh dalam menyediakan informasi yang diperlukan. CCA mencatat bahwa semua tim F1 dan semua produsen mesin selalu bertindak dengan itikad baik dan kerja sama selama proses berlangsung."

Tinjauan tersebut menemukan bahwa meskipun sembilan tim dan kelima produsen mesina telah mematuhi peraturan untuk tahun 2024, terdapat pelanggaran prosedural yang diidentifikasi oleh Aston Martin. FIA menyatakan bahwa tim tersebut "tidak melampaui batas Cost Cap, dan pelanggaran prosedural tersebut bersifat sangat kecil, yang disebabkan oleh keadaan tak terduga di luar kendali tim F1."

Akibatnya, administrasi cost cap menawarkan Perjanjian Pelanggaran (Accepted Breach Agreement = ABA) yang diterima kepada Aston Martin untuk menyelesaikan masalah tersebut. Perjanjian ini diterima dan ABA ditandatangani pada tanggal 29 September 2025.

Baca juga: Formula 1 Mengumumkan Sirkuit COTA Perpanjangan Kontrak Hingga 2034

FIA lebih lanjut menyatakan: "Administrasi Cost Cap mengakui bahwa keadaan luar biasa dan tak terduga menyebabkan pelanggaran prosedural dan bahwa Aston Martin telah bertindak kooperatif dan dengan itikad baik selama proses peninjauan.

"Tidak ada sanksi finansial yang dijatuhkan kepada Aston Martin karena keadaan luar biasa dan tak terduga ini, dan Administrasi Cost Cap menegaskan bahwa tidak ada tuduhan atau bukti bahwa Aston Martin telah mencari atau memperoleh keuntungan yang tidak semestinya sebagai akibat dari pelanggaran tersebut."