POPULAR STORIES

Tips Menjaga Kondisi Kelistrikan Mobil Eropa Ala Peugeot

Tips Menjaga Kondisi Kelistrikan Mobil Eropa ala Peugeot Peugeot 5008 (KO/Edo)

KabarOto.com - Banyak sektor yang perlu dilakukan perawatan, dalam sebuah mobil. Mulai dari bodi, mesin, kaki-kaki, hingga kelistrikan. Pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, mobil menjadi lebih jarang digunakan.

Meski begitu, pemilik mobil sejatinya tidak melupakan perawatan. Memanaskan mesin adalah cara yang termudah. Namun, jika mesin mendadak sulit dinyalakan, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai.

Baca Juga: Video KabarOto Live Bareng Rifat Sungkar

Pertama, kalau gejalanya disebabkan oleh aki yang tekor atau soak, sebaiknya pemilik mobil Eropa khususnya Peugeot semua tipe, jangan memaksa untuk menghidupkan mesin. Sebab, jika dipaksa akan muncul masalah pada sistem elektronik kendaraan.

Samsudin, Aftersales Support Astra Peugeot mengatakan, secara umum, baterai atau aki Peugeot terbagi 3 jenis, yakni tipe L1 390 Ampere, tipe L2 480 Ampere dan tipe L3 720 Ampere.

Aki menjadi komponen paling penting

"Mekanisme kerjanya 42 ampere/jam untuk L1, 60 Ampere/jam pada L2 dan terakhir, L3 hingga 70 Ampere/jam. Secara umum baterai yang digunakan adalah type L2 karena sudah mampu mengakomodasi kebutuhan kelistrikan pada kendaraan," tutur Samsudin.

Ia menambahkan, kebutuhan standar kelistrikan ini sudah dikalkulasi oleh Peugeot. Di luar itu atau penambahan daya dalam kendaraan, kerap membuat pasokan listrik ekstra. Contohnya, penambahan system audio hingga lampu-lampu yang jelas menyedot sumber kelistrikan.

"Sebaiknya untuk penambahan audio atau lampu-lampu atau perlengkapan lainnya, bisa dikonsultasi ke bengkel resmi untuk bisa mengatasi masalah kelistrikan mobil. Bila tidak, hal ini bisa menggugurkan garansi mobil," tukas Samsudin.

Mobil modern menggunakan kelistrikan yang lebih banyak

Selain itu, jika aki bermasalah, sebaiknya jangan lakukan cranking mesin atau engine starter lebih dari 3 kali. Hal itu akan menimbulkan masalah pada sistem elektronik kendaraan.

Risiko terparah adalah program pada ECU dan BSI (Built-in System Interface) atau kontrol elektronik sistem kendaraan bakal alami locked. Sistem kelistrikannya tidak stabil.

Bisa jadi, sumber listrik kendaraan berasal dari aki terganggu alias tidak stabil. Artinya, kemampuan komponen internal pada aki yang bertugas menyimpan energi listrik (hasil kerja Altenator) sudah tidak maksimal.

"Aki berfungsi menyimpan dan mengalirkan arus listrik, sesuai kebutuhan komponen yang akan difungsikan. Jika kondisi aki mulai tidak stabil, begitu engine off setelah mobil dijalankan, maka tegangan yang tersimpan tidak akan ideal lagi," jelas Samsudin.

Baca Juga: Diikuti Pembalap Nasional, Balapan Virtual Honda Digelar Akhir Pekan Ini

Begitu hendak dinyalakan kembali, biasanya mesin mobil jadi susah atau malah tidak mau hidup. "Untuk menyalakan mesin mobil, memang butuh tegangan dan arus listrik sangat besar. Salah satu indikasinya suara dinamo starter terdengar lemah," ungkapnya.

Tanda-tanda mobil tidak mau menyala juga terasa sama seperti aki kurang setrum. Biasanya hal ini beda penyebab. Jika aki kurang daya karena usia pemakaian, sedangkan kurang setrum bisa disebabkan energi terbuang saat mesin tidak hidup atau terjadi kendala pada komponen pengisian aki.