Transformasi Kendaraan Listrik, Dominasi di Pasar Global dan Tiongkok


Kia Ev9 (Foto : KabarOto.com)
KabarOto.com - Pertumbuhan kendaraan listrik (EV) terus menjadi simbol transformasi industri otomotif global.
Dalam beberapa tahun ke depan, tren ini diprediksi semakin menguat, didorong oleh investasi besar produsen otomotif dan ekspansi agresif Tiongkok.
Baca Juga: Hyundai Creta EV Siap meluncur, Intip Spesifikasinya
Menurut prediksi UBS, HSBC, Morningstar, dan Wood Mackenzie yang dikutip oleh Carscoops, pada 2025 penjualan mobil listrik untuk pertama kalinya akan melampaui kendaraan berbasis mesin pembakaran internal (ICE).
Data Kementerian ESDM menunjukan jumlah kendaraan listrik (EV) di Indonesia per September 2024 adalah 133.225 unit.
Rinciannya: Motor listrik: 109.576 unit, Mobil listrik: 23.238 unit, Kendaraan komersial listrik: 10 unit, Bus listrik: 81 unit, Kendaraan roda tiga listrik: 320 unit.
Lonjakan Penjualan Kendaraan Listrik

Di Tiongkok, penjualan kendaraan listrik diproyeksikan mencapai 12 juta unit pada 2024, meningkat 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebaliknya, kendaraan ICE diperkirakan turun hingga 10 persen. Transformasi ini berlangsung lebih cepat dari prediksi sebelumnya.
Target pemerintah Tiongkok untuk mencapai 50 persen kendaraan listrik dari total penjualan mobil baru pada 2035 tampaknya akan tercapai satu dekade lebih awal.
Pada 2034, penjualan kendaraan listrik di Tiongkok diprediksi melampaui 18 juta unit, sementara kendaraan ICE hanya tersisa sekitar 2,93 juta unit.
Segmen kendaraan plug-in hybrid (PHEV) juga diperkirakan tumbuh signifikan, dengan penjualan mencapai puncak 4,39 juta unit pada 2033.
Sebaliknya, kendaraan hybrid tradisional diproyeksikan stagnan pada kisaran 730 ribu hingga 1 juta unit per tahun.
Tantangan dan Persaingan di Pasar EV

Meskipun pertumbuhan EV di Tiongkok mengesankan, pasar domestik menghadapi tantangan seperti kelebihan pasokan model, perang harga, dan melambatnya pertumbuhan.
“Raksasa EV China tidak dapat dihentikan,” ujar Yuqian Ding, analis HSBC. Produsen yang menawarkan kualitas tinggi dengan harga kompetitif akan menjadi pemimpin pasar.
Dominasi EV juga mengubah dinamika pasar domestik dan global. Pabrik kendaraan ICE kehilangan pasar domestik signifikan, sementara pangsa produsen asing di Tiongkok turun dari 64 persen pada 2020 menjadi 37 persen pada 2024.
Baca Juga: Gaikindo Berharap Kebijakan Insentif Kendaraan Listrik Dongkrak Industri Otomotif Tahun 2025
Konsumen Tiongkok semakin memilih merek lokal yang inovatif dan efisien. Transformasi besar ini tidak hanya mengubah industri otomotif di Tiongkok tetapi juga mengatur ulang persaingan global.
Produsen yang mampu beradaptasi dengan inovasi dan efisiensi akan menjadi pemenang dalam era kendaraan listrik.
Tags:
#Kendaraan Listrik #Electric Vehicle Indonesia