POPULAR STORIES

Transportasi Sumbang 47 Persen Polusi, Luhut Minta Gunakan Kendaraan Listrik

Transportasi Sumbang 47 Persen Polusi, Luhut Minta Gunakan Kendaraan Listrik Transportasi publik gunakan kendaraan listrik (Foto: IG TransJakarta)

KabarOto.com - Sektor transportasi Indonesia dikatakan menyumbang sebesar 47 persen dari polusi udara. Bahkan kontribusi polusinya meningkat hingga 70 persen untuk wilayah perkotaan. Di sisi lain, tingginya konsumsi BBM di sektor ini juga menjadi kendala pemerintah dalam mengalokasikan subsidi.

Subsidi BBM untuk mobil penumpang diperkirakan mencapai Rp19,02 juta per mobil setiap tahun. Sepeda motor, diperkirakan mencapai Rp3,17 juta per motor setiap tahunnya.

Baca Juga: Merek Motor Listrik Ini Akan Pamer Produk Di PEVS

Melihat kondisi tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menekankan perlu adanya niat, tekad, dan komitmen dari seluruh stakeholder, baik dari pemerintah maupun dari seluruh lapisan masyarakat agar menggunakan kendaraan bermotor berbasis baterai atau Battery Electric Vehicle (BEV).

Luhut Binsar Pandjaitan tunggangi motor listrik (Foto: Antara)

"Agar penggunaan BEV dapat segera dioptimalkan,” terangnya.

Penggunaan kendaran listrik produksi dalam negeri merupakan salah satu hal penting dalam transformasi ekonomi hijau. Pemerintah pun mengimplementasikannya dengan menjalin kerja sama dengan Grab Indonesia, menyediakan aplikasi Grab Electric di berbagai layanan. Total ada 8.500 armada dioperasikan.

“Ini saat tepat untuk menyongsong era baru transportasi bebas polusi, era baru industri dan hilirisasi, serta era baru ekosistem penunjang BEV," terang Luhut.

Ia mengajak seluruh pihak untuk menggunakan berbagai jenis BEV, mulai dari transportasi umum hingga kendaraan pribadi. Diharapkan dapat ditingkatkan jangkauan layanannya, di berbagai kabupaten atau kota seluruh Indonesia.

Baca Juga: Alrendo TS Bravo, Motor Listrik Dengan Jarak Tempuh 438 Km

Luhut juga mengusulkan ada pilot project untuk kendaraan listrik beroperasi di lokasi-lokasi, destinasi wisata. “Besar harapan saya, aplikasi ini mampu memberikan pengalaman baru bagi masyarakat dalam menggunakan BEV," tambah Luhut. Sehingga, percepatan transformasi ke arah BEV dapat segera terpenuhi.

Pemerintah Indonesia saat ini menargetkan pengurangan 41 persen jejak karbon pada tahun 2030, dan target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Target tersebut tentunya memerlukan dukungan dari berbagai pihak dalam pencapaiannya.