POPULAR STORIES

Universitas Budi Luhur Tunggu Investor Minat Kendaraan Listrik

Universitas Budi Luhur Tunggu Investor Minat Kendaraan Listrik

KabarOto.com - Universitas Budi Luhur (UBL), merupakan salah satu kampus swasta yang berada di bilangan, Ciledug Tangerang. Meski berada di pinggiran Jakarta, namun nama kampus ini, belakangan harum, karena mampu membuat kendaraan listrik.

Sebelumnya, UBL membuat mobil listrik bernama Blitz, yang sukses uji jalan beberapa waktu lalu. Kemudian mereka pun melakukan riset kembali, menghadirkan motor listrik, dengan desain yang berbeda-beda. Sebut saja BL-SEV01, BL-40, dan BL-CEV01.

Baca Juga: BL-SEV01 Motor Listrik Buatan Universitas Budi Luhur Diperkenalkan

Untuk SEV01 sendiri hadir sebagai motor balap listrik pertama di Indonesia yang dibekali dengan tenaga listrik. Motor ini sudah uji jalan di sirkuit Sentul, Jawa Barat.

Motor listrik BL-SEV01 Sedang Uji Coba di Sentul, Jawa Barat

Hebatnya lagi, biaya yang dikeluarkan tersebut murni dari Yayasan, tidak ada sponsor dari luar. Tujuannya bukan untuk komersial, dibuat secara massal, tapi untuk riset saja.

Karena, menurut Hanggoro, unversitas fungsi utamanya adalah menjadi tempat riset bagi sebuah produk masa depan. Namun, akan lain jika nantinya ada investor yang tertarik untuk memproduksi kendaraan listrik buatan kampus ini, dan dijual.

“Jadi kalau ditanya mau dikomeRsialkan enggak? Nunggu ada investor yang mau," terangnya, di kampus Budi Luhur, Senin (10/5). Sementara di kampus, mahasiswa akan dipecah fungsinya, ingin jadi pedagang atau riset.

UBL CEV01 (Cargo Electric Vehicle Generasi 1)

Hanggoro pun menyatakan kabar baik, kendaraan listriknya itu sudah dilirik oleh pihak yang terlibat membuat mobil perang di PT Pindad. Namun sayang, sampai saat ini, belum ada rencana untuk produksi massal.

Baca Juga: Universitas Budi Luhur Dan Katros Garage Ungkap Kendala Bikin Motor Listrik

Dia menambahkan, produk-produk buatan mahasiswa UBL diusahakan sedang mendapat lisensi dan dijual ke publik, atau layak jalan. "Sedang diupayakan mendapat lisensi dan dijual, tapi bukan menjadi manufacturing," tambahnya.