POPULAR STORIES

Wah, Pengemudi Perempuan Di Arab Saudi Bisa Memilih Penumpangnya Loh

Wah, Pengemudi Perempuan di Arab Saudi Bisa Memilih Penumpangnya Loh Foto: Uber.com

KabarOto.com - Saat ini taksi maupun angkutan online tengah laku keras dan diminati konsumen nih, kerennya siapapun bisa menjadi menjadi pengemudinya. Tidak sedikit juga supir atau pengendara motornya adalah kaum hawa loh. Nah, di Arab Saudi ada yang unik nih, karena supir dapat memilih siapa yang akan dijemput.

Eitss... Bukan memilih-milih penumpang, jika kurang berkenan atau penampilannya kurang menarik di cancel seperti yang banyak beredar di media sosial. Maksud memilih disini, adalah pengemudi perempuan dapat memilih untuk menjemput penumpang perempuan juga secara eksklusif. Ternyata cara ini merupakan bagian dari fitur baru yang diluncurkan oleh perusahaan.

Dilansir dari Carscoop, CNN Business melaporkan bahwa Uber telah memperkenalkan fitur ini diikuti dengan penelitan lokal. Diberi nama Women Preferred View, fitur ini dikenalkan di daerah di mana supir perempuan lebih tertarik untuk menjemput penumpang perempuan saja.

Baca juga: Toyota Gelontorkan Dana 500 Juta Dollar Untuk Kembangkan Mobil Otonom Bersama Uber

"Fitur yang baru diperkenalkan ini akan membuka pintu dan peluang baru bagi perempuan sebagai mitra pengemudi Uber, sambil memperhatikan norma-norma budaya lokal," kata manajer umum Uber Timur Tengah dan Afrika Utara, Abdellatif Waked.

Sempat terdengar kabar bahwa Arab Saudi telah mencabut larangan mengemudi untuk kaum hawa, tepatnya Juni tahun lalu. Nah, di zaman yang modern dan kreatif ini, Uber menampakkan dirinya sebagai perusahaan yang inovatif untuk perempuan di Kerajaan tersebut.

"Fitur pilihan perempuan dirancang khusus untuk Arab Saudi berdasarkan penelitian luas yang dilakukan untuk memahami kebutuhan perempuan di suatu negara yang mengalami transformasi budaya yang signifikan,” tambah Shaden Abdellatif.

Baca juga: Akuisisi Uber, Grab Jadi Mobile Platform O2O Nomor 1

Sampai saat ini Uber tidak memiliki rencana untuk memperkenalkan fitur serupa ke pasar lain di seluruh dunia. Tetapi negara-negara lain sedang mencari cara untuk membuat layanan seperti ini lebih aman setelah serentetan insiden yang terjadi di berbagai belahan dunia.

Misalnya saja di South Carolina House, baru-baru ini terdengar kabar bahwa Negara bagian tersebut mengeluarkan undang-undang yang akan mengharuskan kendaraan rideshare semacam Uber, atau Grab dan Go-Jek di Indonesia, untuk menampilkan rambu-rambu yang menyala.

Hal ini dilakukan karena ada insiden yang sangat miris mengakibatkan nyawa seseorang melayang. Seorang mahasiswi terbunuh setelah masuk ke kendaraan yang ia kira kendaraan tersebut adalah Uber-nya.