POPULAR STORIES

Yamaha Indonesia Belum Ingin Jual Sepeda Motor Listrik, Ternyata Ini Alasannya

Yamaha Indonesia Belum Ingin Jual Sepeda Motor Listrik, Ternyata Ini Alasannya Kipli

KabarOto.com - Pabrikan otomotif Jepang, contohnya Yamaha telah memasarkan sepeda motor listriknya di berbagai negara, namun belum dengan Indonesia.

Lantas, banyak opini bermunculan tentang PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) selaku Agen Pemegang Merek (APM) Yamaha di Indonesia yang memang belum menjual motor-motor listriknya di Indonesia, meski sudah beberapa kali diperkenalkan ke publik.

Contohnya Yamaha e-Fino, E01, hingga Neo's yang baru-baru ini kembali dipamerkan ke hadapan publik. Lantas, apa sebenarnya alasannya?

Antonius Widiantoro selaku Deputy General Manager Marketing YIMM mengamini hal tersebut, dan menambahkan bahwa bulan Maret tahun lalu Yamaha Neo's juga sudah diperkenalkan di Eropa.

Baca Juga: 484 Pengunjung Jajal Motor Listrik Yamaha Selama IIMS 2203

"Neo's juga dijual di Eropa dan Vietnam, tapi untuk E01 masih sebatas market test. Saat ini tidak ada rencana untuk menjualnya," tegas Anton ketika dimintai keterangan oleh KabarOto.

Ia menambahkan, berbicara menjual motor listrik, pihak Yamaha global sudah melakukan (penjualan) terlebih dahulu, "Totalnya ada 7 produk, artinya secara teknologi kita punya, dan di beberapa negara sudah dijual seperti Seperti Neo's," terang Anton.

Tetapi di Indonesia, pihaknya mengklaim punya fokus melakukan uji coba untuk Yamaha e01 terlebih dahulu. "Jadi memang fokus market test dulu, karena itu salah satu target yang harus kita capai sebelum melangkah selanjutnya," tegasnya.

Ia bilang, pihaknya juga sedang mencoba soal baterai swap, untuk mengetahui respon dari konsumen sebanyak-banyaknya.

Baca Juga: Profil Yamaha Neos Yang Mejeng Di IIMS 2023

"Target kita 4 ribu datanya, sebagian sudah masuk ke kita soal harga yang bakal bisa diterima untuk motor listrik dengan spesifikasi seperti itu, nah dari situ kita gunakan untuk kepentingan pengembangan produk selanjutnya," jelas pria berkacamata itu.

Jadi, pihaknya mengaku tidak mau terburu-buru untuk menjual sepeda motor listriknya, karena tak mau mengecewakan konsumen jika tak sesuai ekspektasi.

"Misalnya, mayoritas pemiliknya nanti cuma butuh motor listrik yang jarak tempuhnya pendek, bukan yang jarak menengah atau medium range. Kan akhirnya jadi mubazir teknologinya," tutupnya.