Tak kalah dengan popularitas kedua model tersebut, hadir tipe Datsun 510 atau yang kerap dijuluki 'Datsun Kotak'. Datsun ini merupakan salah satu yang jadi favorit dan incaran kolektor hingga kelas dunia. Popularitasnya tak diragukan lagi di industri perfilman, sebut saja cameo di film Transformers: Dark of the Moon.

Tak hanya film, namun Datsun 510 juga merajai balap SCCA Trans-Am Series pada 1971 dan 1972 dengan pembalap andalannya bernomor 46 yakni John Morton.

Datsun 510 masuk ke Indonesia dengan berbagai tipe mesin mulai dari 1.300 cc Bluebird dengan tuas transmisi di belakang setir, hingga 1.800 cc dengan model coupe.

Baca Juga: Nahas, Datsun Jadi Merek Yang Mati Dua Kali Di Indonesia
Datsun 710 SSS reli milik anggota Old Datsun Indonesia asal Yogyakarta (Foto:Istimewa)

Sebenarnya Datsun 510 tipe tertentu juga dikenal sebagai SSS, ini merupakan kepanjangan dari Super Sport Sedan. Bedanya dengan tipe lain, mobil ini sudah dilengkapi kaki-kaki independen di belakang agar lebih stabil ketika berbelok dan sistem pengkabutannya sudah menggunakan karburator Hitachi SU 2 laras.

Tak hanya Datsun 510 SSS, di Indonesia juga masuk tipe 160J dengan kode 710, yang justru lebih dikenal dengan julukan SSS atau Triple S itu sendiri. Popularitas nama SSS justru lebih dikenal sejak tipe 710 masuk ke Indonesia dan identik dengan kompetisi atau kejuaraan reli nasional karena menjadi salah satu besutan favorit para pembalap dalam negeri.

Menggunakan mesin 1.600 cc dan karburator Hitachi SU 2 laras, kaki-kaki belakang mobil ini juga sudah dilengkapi sistem independen, sama seperti Datsun 510 SSS. Selain itu, instrumen pada dasbor juga lebih banyak karena menampilkan indikator tekanan oli.

Datsun 160J 710 'Bongkok' milik anggota komunitas Datsun Jakarta

Tipe 160J atau 710 juga masuk ke Indonesia dalam versi tanpa kaki-kaki independen serta karburator Hitachi SU, bentuk front fascianya memang mirip dengan 710 SSS, yang membedakan adalah bentuk buritan yang lebih landai, karena itu mobil ini dijuluki '710 Bongkok'.

Lanjut Baca lagi