120 Tahun Sebelum Tesla, Studebaker Sudah Memulai Revolusi Kendaraan Listrik
KabarOto.com - Jauh sebelum Tesla mendominasi pasar otomotif global, perusahaan asal South Bend, Indiana, bernama Studebaker, telah memulai revolusi kendaraan listrik pada awal abad ke-20.
Didirikan sebagai produsen kereta kuda tersohor sejak 1852, Studebaker secara resmi memasuki dunia otomotif pada tahun 1902 dengan meluncurkan kendaraan bertenaga baterai.
Keputusan ini didasari oleh pandangan bahwa motor listrik jauh lebih bersih, sunyi, dan mudah dioperasikan dibandingkan mesin bensin awal yang berisik dan harus dihidupkan dengan engkol tangan yang berbahaya.
Baca Juga: Hanya Satu di Dunia, Lelang Ferrari 250 GTO Mencapai Rp770 Miliar
Produk pertama mereka, Studebaker Electric 1902, hadir dalam berbagai bentuk badan yang mengadopsi gaya kereta kuda mewah, seperti model Stanhope, Victoria, dan Surrey.
Kendaraan ini sangat populer di kalangan masyarakat kelas atas perkotaan dan para profesional seperti dokter. Alasannya sederhana, mobil listrik Studebaker tidak mengeluarkan asap dan sangat praktis untuk perjalanan jarak pendek di dalam kota, di mana infrastruktur pengisian daya sederhana sudah mulai tersedia di gudang-gudang kereta atau stasiun pengisian khusus.
Salah satu momen paling ikonik dalam sejarahnya terjadi pada tahun 1908 di Philadelphia, di mana sebuah mobil listrik Studebaker memenangkan kompetisi melawan mobil berbahan bakar bensin.
Dalam uji coba efisiensi di jalur perkotaan yang padat, pengemudi wanita bernama Laure Duval berhasil menyelesaikan rute lebih cepat sepuluh menit dibandingkan rivalnya. Kemenangan ini membuktikan bahwa untuk penggunaan komuter dan belanja di pusat kota, torsi instan dan kemudahan menyalakan mesin listrik memberikan keunggulan telak atas teknologi bensin masa itu.
Meskipun sukses secara fungsional, Studebaker Electric menghadapi tantangan besar dalam hal daya jangkau. Dengan teknologi baterai asam-timbal (lead-acid) saat itu, kendaraan ini hanya mampu menempuh jarak sekitar 50 hingga 65 kilometer dalam sekali pengisian daya.
Sementara itu, mobil berbahan bakar bensin mulai berkembang pesat dengan jarak tempuh yang lebih jauh dan kecepatan yang lebih tinggi, membuat kendaraan listrik perlahan-lahan dianggap sebagai "mobil kota" yang terbatas dan kurang bertenaga untuk perjalanan antarprovinsi.
Pada tahun 1904, Studebaker mulai memproduksi mobil berbahan bakar bensin secara berdampingan dengan unit listrik mereka. Manajemen perusahaan menyadari bahwa masa depan otomotif mulai bergeser ke arah bahan bakar cair yang lebih mudah didistribusikan ke daerah terpencil.
Kerja sama dengan perusahaan seperti Garford dan E-M-F semakin memantapkan posisi Studebaker di pasar mesin pembakaran internal, sementara produksi unit listrik mulai mengalami penurunan permintaan secara signifikan seiring dengan standarisasi starter elektrik pada mobil bensin.
Baca Juga: Bocoran Volkswagen ID. Unyx 07, Sedan EV Hasil Kolaborasi bersama Xpeng Jarak Tempuhnya 558 Km
Akhirnya, pada tahun 1912, Studebaker secara resmi menghentikan produksi seluruh kendaraan listrik mereka setelah memproduksi total sekitar 1.841 unit selama satu dekade.
Perusahaan mengeluarkan pernyataan bahwa keunggulan mobil bensin kini sudah tidak terbantahkan lagi untuk kebutuhan pasar masal.
Meskipun produksinya berakhir lebih dari seabad yang lalu, Studebaker Electric tetap dikenang sebagai bukti visi awal manusia tentang mobilitas ramah lingkungan yang kini kembali menjadi arus utama di industri otomotif modern.
Baca Original Artikel