Buah Karya Akira Nakai, Gemari Mobil Klasik Porsche Hingga Lahirkan RWB
KabarOto.com - Nama besar Rauh-Welt Begriff (RWB) telah menjadi simbol dalam dunia modifikasi otomotif global, terutama dalam hal mengubah Porsche menjadi ikon yang menonjol dalam kultur otomotif.
Popularitas RWB tidak sebatas di Jepang saja, tetapi juga merambah ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. RWB sendiri merupakan singkatan dari tiga kata dalam bahasa Jerman, yaitu "Rauh" yang berarti kasar, "Welt" yang berarti dunia, dan "Begriff" yang berarti konsep.
Ketika digabungkan, ketiga kata ini menciptakan sebuah konsep yang menjadi identitas RWB, agresif, sangar, dan penuh performa. Filosofi inilah yang diterapkan oleh Akira Nakai, pendiri RWB, dalam setiap modifikasinya.
Akira Nakai dan RWB Merupakan Terobosan Nekat
Sejak awal, Nakai-san dikenal sebagai sosok yang tak ragu untuk merombak Porsche, mobil sport legendaris asal Jerman, sesuai dengan visi dan gayanya sendiri.
Ia bahkan tidak segan untuk memotong, menggerinda, atau mengubah konstruksi bodi mobil demi mencapai tampilan Porsche yang dianggapnya ideal.
Bagi Nakai, konsep "Rauh" atau kasar ini adalah esensi dari modifikasi RWB, yang menurutnya dimulai dari keberanian untuk mengubah dan menciptakan sesuatu yang berbeda.

Sejarah berdirinya bodykit RWB tidak bisa dipisahkan dari filosofi pribadi Nakai. Baginya, setiap mobil adalah kanvas yang siap diwarnai dengan imajinasi dan kreativitas.
Baca Juga: RAUH Welt-Begriff (RWB), Akira Nakai 'Bedah' 4 Porsche di Indonesia
Proses merancang bodykit dilakukan dengan tangan dan mata telanjang, tanpa bantuan teknologi digital, memastikan setiap lekukan dan detail sesuai dengan visinya. Bagi Nakai, modifikasi adalah sebuah seni yang harus diekspresikan secara bebas, tanpa batasan atau aturan yang mengikat.
Nama RWB memang tak terpisahkan dari sosok Akira Nakai, seorang penggemar berat Porsche klasik, terutama model air-cooled. Pria yang kini memiliki dua anak ini telah lama terpesona oleh desain Porsche klasik yang sensual dan kompak.
Kecintaan pada Porsche inilah yang mendorong Nakai untuk memiliki dan memodifikasi Porsche sesuai dengan selera pribadinya.

Sentuhan Pertama Tangan Akira Nakai untuk Porsche 930
Langkah pertama Nakai dalam dunia modifikasi dimulai dengan kepemilikan Porsche 930 buatan 1985. Tanpa konsep yang jelas, Nakai mulai melakukan modifikasi pada mobil tersebut, mengikuti insting dan hasrat kreatifnya.
Setelah selesai memodifikasi Porsche 930 miliknya, Nakai memberi nama mobil tersebut "Stella Artois," diambil dari nama merek bir favoritnya asal Belgia.
Stella Artois menjadi awal mula kesuksesan Nakai, yang kemudian memutuskan untuk mendirikan bengkel Rauh-Welt Begriff (RWB) di sebuah sudut kota Chiba, Tokyo, Jepang. Dengan semangat dan kecintaannya pada Porsche, Nakai mengerjakan proses modifikasi secara mandiri, tidak hanya di Jepang tetapi juga di seluruh dunia.
Hingga saat ini, Nakai telah memodifikasi lebih dari 250 unit Porsche klasik di Jepang saja, sebuah angka yang ia ingat dengan jelas setelah melewati banyak proses kreatif.

Dedikasi Nakai dalam membangun RWB yang berfokus pada model air-cooled Porsche bukanlah tanpa alasan. Baginya, setiap modifikasi adalah sebuah karya seni yang harus memadukan keindahan visual dengan fungsionalitas mekanis.
Sosoknya yang eksentrik, ditambah dengan keberanian untuk merombak fender Porsche klasik, menjadikan setiap kreasinya sebagai sebuah karya seni otomotif yang penuh dengan nuansa teknis dan estetis.
RWB bukan hanya tentang modifikasi mobil, tetapi juga tentang ekspresi diri dan seni dalam bentuk yang paling murni.
Baca Original Artikel