Test Ride - Cleveland Misfit 250 Tak Cocok Diajak Touring ke Perbukitan?

Thomas Kukuh Kamis, 30 Agustus 2018

KabarOto.com - Menempuh perjalanan panjang beratus-ratus kilometer dengan motor beraliran cafe racer? Mungkin sebagian bikers akan menjawab: tidak! Terlalu membungkuk. Pegal. Dan sederet alasan lainnya.

Apalagi jika si cafe racer diajak touring melahap jalanan perbukitan atau pegunungan yang naik turun nan berkelok-kelok.

Kali ini, tim KabarOto.com berkesempatan mencoba menunggangi motor Cleveland Misfit 250 untuk menempuh perjalanan Tangerang-Ciletuh, Sukabumi yang berkelak-kelok serta naik turun dengan jarak sekitar 200 kilometer.

Baca Juga: Cari Tempat Kumpul Bersama Komunitas? Citarik River Camp Bisa Menjadi Pilihan

Misfit 250

Seperti diketahui, Misfit adalah motor dengan kapasitas mesin 250 cc single silinder beraliran cafe racer. Lantas bagaimana rasanya?

Cafe racer identik dengan desain motor Grand Prix 50an. Kencang. Menungganginya harus dengan membungkuk. Sebab, setangnya adalah setang jepit rendah. Pijakan kakinya pun relatif tinggi. Karena bergaya sporti.

Cocoknya cafe racer buat digeber para pecinta ‘kecepatan’ bergaya klasik.

Tapi Misfit sedikit berbeda. Meski cafe racer, motor keluaran pabrikan Amerika ini cenderung masih oke diajak melahap perjalanan jauh.

Motor yang sebenarnya diperuntukkan modifikasi itu, pada desain aslinya tidak menggunakan setang jepit. Setangnya masih menggunakan jenis yang relatif agak tinggi.

Selain itu, pada desain standar, pijakan kaki Misfit tidak terlalu tinggi. Kaki pun tak terlalu menekuk bak pembalap.

Jadi, mengendarai Misfit, bisa dikatakan relatif enak saat diajak bepergian jauh.

Gaya cafe racernya hilang dong? No!

Tangki Misfit masih memiliki ciri cafe racer. Besar. Memanjang. Selain itu, joknya juga single, dengan buntut melengkung ke atas-belakang seperti buntut tawon.

Baca Juga: Profil - Cleveland Misfit 250, Menikmati Gaya Klasik Cafe Racer

Misfit Jok

Belum lagi, di bagian depan, Misfit ini sudah dimodifikasi menggunakan faring yang membungkus lampu depan dan spidometer klasik bawaan Misfit. Jadi, masih sangat cafe racer.

Belum lagi kombinasi warna Misfit ini sudah diubah sedemikian rupa. Warna dominan hitam dilengkapi strip merah, orange, kuning dan abu pada tangki, faring dan buntutnya. Menambah kesan unik dan klasik.

Sokbreker depan yang menggunakan upside down juga menambah kepercayaan diri. Selain itu menjalikan look-nya makin gagah dan gahar. Karena begitu mencolok dengan warna hitam pada bodi dan mesin.

Dengan upside down, biker bisa lebih pede untuk menghajar jalanan dengan karakter berlubang dengan kecepatan lumayan. Motor masih terasa stabil dan lebih mudah dikendalikan.

Misfit Upside Down

Di bagian belakang, Misfit dilengkapi dua sokbeker layaknya motor bergaya klasik lain.

Bagaimana dengan performa pengereman? Misfit dilengkapi rem cakram di roda depan dan belakang. Dimana roda depan menggunakan cakram tunggal floating dengan diameter 315 mm, dan cakram 220 mm terpasang di roda belakang.

Jadi, ketika diajak melaju kencang di jalanan perkotaan dan di jalanan perbukitan yang naik turun nan berkelok, sistem pengereman Misfit tak menemui masalah berarti.

Begitu juga kaki-kaki. Misfit menggunakan pelek 17 inci. Baik roda depan maupun belakang. Ukuran ban depan menggunakan ukuran 110/70, sedangkan belakang berukuran 130/70.

Ukuran ini bisa dibilang aman untuk digunakan melahap jalanan berkelok-kelok. Dengan ukuran itu, ban masih mencengkeram aman digunakan saat miring di jalanan berkelok dengan kecepatan sekitar 40-50 kpj, di jalanan perbukitan kawasan Cibadak dan Ciletuh, Sukabumi.

Pada bagian mesin, Misfit mengusung mesin silinder tunggal berkapasitas 250 cc, berpendingin udara dan masih karburator. Hasilnya adalah tenaga sebesar 15,4 dk pada 8.500 rpm dan torsi 16 Nm pada 6.000 rpm.

Misfit Mesin

Sejatinya, dengan kekuatan itu, Misfit diklaim bisa menempuh kecepatan maksimal hingga 112 km/jam. Namun dalam jalanan naik-turun KabarOto sangat jarang memempuh kecepatan maksimal.

Berkat rancangan bore dan stroke, 67 mm x 65 mm, karakternya sedikit overbore demi tenaga di putaran menengah dan atas.

Cleveland Misfit 250 mengusung mesin OHV (Over Head Valve). Jadi, ada push rod untuk menggerakkan katupnya. Serunya, karakter mesin OHV terasa khas.

Putaran mesinnya tidak setinggi mesin SOHC maupun DOHC, karena sistem kerja buka tutup klep lebih lambat.

Karakter itu pun terasa di putaran bawah. Tapi masuk gigi 3, Misfit mulai enak dipacu.

Memang, saat menempuh jalanan tanjakan dan turunan, akan lebih banyak menggunakan putaran bawah. Jangan berharap ketika dalam posisi putaran bawah di tanjakan motor ini bisa langsung mendapatkan tenaga maksimal.

Misfit Ride

Biker memang harus mengurut gas dari gigi bawah untuk bisa menanjak. Namun, tidak bisa dikatakan Misfit adalah motor lambat di tanjakan. Masih relatif enak untuk jalanan perbukitan.

Namun, begitu masuk gigi 3, Misfit mulai enak dipacu. Dengan perbandingan gigi rasio 19/25, nafasnya cukup panjang dan lebih panjang lagi di gigi empat.

Ini terasa saat Misfit diajak berpacu sepanjang jalan Raya Sukabumi yang agak panjang.

So, tak ada salahnya memasukkan Misfit 250 sebagai salah satu motor pilihan bagi Anda penggemar cafe racer yang juga pecinta touring di jalanan pegunungan dan perbukitan!

Bagikan

Baca Original Artikel

BERITA TERKAIT