Fungsi Lampu Rem, Jika Dianggap Sekadar Aksesori Nyawa Taruhannya
KabarOto.com - Sobat yang kesehariannya banyak menghabiskan waktu dengan berkendara, kemungkinan pernah mengalami momen menegangkan saat berkendara di belakang kendaraan yang tiba-tiba melambat drastis tanpa disertai lampu rem yang menyala.
Situasi seperti ini kerap membuat jantung berdegup kencang karena kaget dan minimnya waktu untuk bereaksi. Gambaran tersebut menunjukkan betapa vitalnya peran lampu rem pada kendaraan, termasuk sepeda motor yang sehari-hari kita gunakan.
Sub Department head Technical Training PT Daya Adicipta Motora, Ade Rohman bilang, lampu rem yang tidak berfungsi menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan tabrak belakang, bahkan bisa berujung pada tabrakan beruntun.
"Lampu rem bukan sekadar aksesori atau pelengkap pencahayaan di malam hari. Fungsinya jauh lebih krusial, diantaranya sebagai alat komunikasi visual di jalan raya. Ketika kita mengerem, lampu rem menjadi satu-satunya 'bahasa' universal yang memberi isyarat kepada pengendara di belakang untuk segera mengurangi kecepatan," katanya.
Baca Juga: Mengenal Cara Kerja Sistem Suspensi Aktif Milik BYD

“Dengan keterbatasan waktu reaksi manusia, keberadaan lampu rem memberikan detik-detik berharga untuk mengantisipasi pengereman mendadak. Selain itu, dari sisi regulasi lalu lintas, kendaraan dengan lampu isyarat yang tidak berfungsi termasuk lampu rem dilarang beroperasi karena membahayakan keselamatan dan berpotensi terkena tilang,” sambung Ade.
Seiring perkembangan teknologi keselamatan, saat ini beberapa sepeda motor modern juga telah dibekali fitur Emergency Stop Signal (ESS). ESS merupakan fitur keselamatan pasif yang bekerja secara otomatis dengan mengedipkan lampu hazard ketika pengendara melakukan pengereman mendadak pada kecepatan di atas 50 kpj dengan tingkat deselerasi tinggi.
Fitur ini berfungsi memberikan sinyal bahaya yang lebih jelas kepada pengendara di belakang saat terjadi pengereman keras atau darurat, sehingga membantu meminimalkan risiko tabrakan beruntun.
Jika suatu saat lampu rem sepeda motor tidak menyala, tidak perlu panik, namun jangan pula diabaikan. Ada beberapa penyebab umum yang kerap terjadi. Yang paling sering adalah bohlam lampu putus akibat usia pakai, getaran mesin, kondisi jalan, atau panas berlebih.
"Pada motor modern yang sudah menggunakan LED, kerusakan biasanya terjadi pada rangkaian PCB, meski kasusnya relatif lebih jarang," bebernya.
Penyebab lainnya adalah switch rem yang bermasalah. Lampu rem bekerja melalui pemicu dari tuas rem tangan maupun kaki. Jika switch kotor, berkarat, atau pegasnya melemah, sinyal listrik tidak akan tersampaikan meskipun rem ditekan.
Selain itu, sekring yang putus akibat lonjakan arus listrik juga bisa menjadi pemicu, biasanya disertai dengan matinya komponen kelistrikan lain dalam jalur yang sama.
Tak kalah penting, kabel atau soket yang bermasalah, seperti sambungan kendur, berkarat, atau kabel yang rusak, juga dapat memutus aliran listrik, terutama pada motor yang sudah berusia cukup lama.
Baca Juga: Terjang Genangan Ternyata Berdampak Negatif untuk Pengereman Mobil, Begini Antisipasinya

Mulailah dengan mengecek kondisi bohlam lampu belakang. Jika bohlam menghitam atau filamennya putus, segera ganti dengan bohlam baru sesuai spesifikasi watt. Selanjutnya, periksa switch rem dengan menekan tuas rem dan mendengarkan bunyi “klik”.
“Jika perlu, lakukan pengecekan dengan metode jumper untuk memastikan apakah switch masih berfungsi. Jangan lupa mengecek kotak sekring dan pastikan sekring “Stop Lamp” atau “Tail” dalam kondisi utuh. Jika semua aman, bersihkan soket lampu menggunakan cairan pembersih kontak untuk menghilangkan debu atau karat," jelasnya.
Merawat lampu rem merupakan bentuk tanggung jawab kita terhadap keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.
Biasakan melakukan pengecekan ringan setiap pagi sebelum berkendara, cukup dengan menekan rem dan meminta bantuan orang rumah untuk memastikan lampu rem menyala, atau memantulkan cahayanya ke dinding garasi.
Baca Original Artikel